Hasil Tes PCR Berbeda, Warga Balikpapan Gugat Klinik Juanson

Ratusan pegawai dilingkungan Dinas Sosial Kaltim saat menjalani swab test tahun kemarin / Pemprov Kaltin

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Warga Pandansari Balikpapan akan melakukan gugatan perdata terhadap Klinik Juanson karena mengabaikan somasi yang dilayangkan terkait pelayanan tes PCR.

HM Selle S selaku kuasa hukum menyakan, sebelumnya telah melayangkan somasi ke Klinik Juanson. Namun sayangnya, hingga kini  tidak ada respon apapun, sehingga akan mengajukan gugatan.

“Kami sudah lakukan somasi terkait keberatan klien kami atas hasil lab PCR namun tidak ada jawaban sama sekali dari Klinik Juanson, ” katanya.

“Seharusnya kan dijawab dan direspon juga secara tertulis atau diajak bertemu atau berunding, karena Klien kami konsumen tetap di Klinik tersebut.”

Kasus tersebut, beawal saat kliennya bersama keluarganya akan melakukan perjalanan ke Makassar untuk Takziah. Kemudian melakukan tes PCR di Klinik Juanson sebagai syarat penerbangan.

“Klien kami kan rencana akan ke Makassar dalam rangka menghadiri acara keluarga yang sedang berduka beserta rombongan keluarganya 6 orang,” ujarnya.

Dari hasil tes PCR itu diketahui ternyata positif terinveksi Covid-19. Namun, karena merasa sehat-sehat saja dan tidak ada gejala. Sehingga kemudian melakukan tes PCR di klini lain, esoknya.

“Melakukan tes PCR di Klinik Juanson tersebut pada tanggal 7 Oktober 2021 jam 11.00 yang mana hasilnya saat itu positif Positif SARS-CoV-2 (CT : 33.21),” jelasnya.

 jelasnya.

“Gara-gara hasil lab tersebut klien kami gagal berangkat bersama suami dan anaknya sejumlah 3 orang, padahal ini acara penting sekali,”

Ternyata dari hasil tes PCR pada 8 Oktober 2021 diketahui hasilnya negatif. Sehingga membinggungkan kliennya. Akhirnya, somasi pun dilayangkan karena kiliennya merasa sudah dirugikan.

“Klien kami sudah merasa dirugikan dengan hasil lab yang positif tersebut. Klien kami hanya ingin kekecewaan kami dijawab dan direspon oleh Klinik Juanson, bukan dibiarkan saja,” tandasnya.

Dalam somasi itu mempertanyakan, hasil tes PCR klinennya di Klinik Juanson dengan klinik lain yang berbeda. Sementara perbedaan waktu tes PCR hanya dalam waktu satu hari.

“Kenapa bisa berbeda dalam waktu tidak sampai sehari semalam sudah beda hasil PCRnya, apakah bisa dalam sehari Covid langsung sembuh?,” ujarnya.

Kata dia, jika hasil tes PCR banyak yang positif justru akan berdampak status PPKM di daerah khususnya Balikpapan. Sehingga dia menilai, kondisi tersebut. justru menyesatkan masyarakat.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.