Heria : Pengaruh Cuaca Sebabkan Harga Cabai dan Bawang Naik

Kepala DP3 Kota Balikpapan, Heria Prisni

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Tingginya harga cabai dan bawang di sejumlah Pasar Tradisional yang ada di Kota Balikpapan yang dikeluhkan warga tak luput dari perhatian Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan.

Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan, Heria Prisni menanggapi isu tentang harga cabai yang akhir-akhir ini naik.

Menurut Heria, harga cabai yang melonjak ini karena pengaruh cuaca yang buruk yang mengakibatkan gagal panen dan berkurangnya pasokan cabai sehingga produksi mengalami penurunan hingga 50 persen.

“Pengaruh cuaca ya, karena dari april musim hujan jadi pertumbuhan cabai terhambat, yang biasanya 1 hektar untuk hasilkan 1 ton sekarang tidak sampai,” ujar Heria Prisni saat diwawancarai oleh awak media, Senin (18/7/2022).

Dikatakan Heria, untuk saat ini harga cabai di pasar tradisional yabg ada di Kota Balikpapan mencapai Rp 90 ribu hingga Rp 100 ribu per kilonya.

“Hal ini disebabkan, karena menurunnya produksi cabai, sedangkan biaya produksinya yang tinggi,” terang Heria.

“Jadi menurut petani, supaya keuntungannya tetap tercapai otomatis harganya disesuaikan dengan harga biaya produksi mereka,” tambahnya.

Heria berharap dua bulan ke depan pasokan dan produksi cabai bisa kembali dengan normal, sehingga harga juga bisa turun dan kembali semula.

“Mudahan saja dua bulan ke depan cabai yang suda ditanam ini berbuah bagus, sehingga pasokan dan produksi cabai kembali normal,” tutur Heria.

Selain cabai, Heria juga menanggapi pertumbuhan tomat yang terganggu karena adanya cuaca buruk.Termasuk juga produksi bawang yang alami penurunan, lagi-lagi akibat cuaca buruk.

“Di sentra bawang merah daerah Enrekang Sulawesi Selatan kemarin banjir, tapi bawang memang bukan lokal ya,” kata Heria.

Heria berujar, harga operasi pasar masih dibilang wajar jika petani mengambil keuntungan sampai 10 persen.

“Masih kita monitor, masih sepanjang wajar kalau dari petani Rp 90 ribu dipasar Rp 100 ribu, karena kan mereka menyesuaikan harga biaya produksi,” ucapnya.

Kantor Wilayah (Kanwil) V Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Balikpapan melakukan pemantauan harga sejumlah komoditas di pasar tradisional.

Pemantauan yang dilakukan khususnya untuk cabai yang harganya melonjak tajam bahkan sempat menyentuh Rp 250 ribu per kilogram. Akibat stok yang sangat terbatas.

KPPU Balikpapan mengindentifikasi penyebab melonjaknya harga cabai, apakah disebabkan oleh faktor alamiah atau karena prilaku pelaku usaha tertentu yang berpotensi melanggar Undang-Undang Persaingan Usaha.

Para pedagang menyatakan, stok yang terbatas menyebabkan harga cabai melonjak. Tidak adanya kapal pengiriman barang dari Sulawesi yang masuk ke Pelabuhan Semayang Balikpapan.

Harga cabai pada Rabu 13 Juli 2022 pekan kemarin sempat menyentuh Rp 250 ribu per kg. Namun pada saat ini harga cabai sudah mulai turun sekitar Rp 90 Ribu-Rp110 ribu per kg.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.