Hetifah : Guru-Guru di Balikpapan Adalah Role Model Kaltim

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Sosialisasi Program Guru Penggerak baru saja diadakan di Hotel Grand Senyiur Balikpapan (12/7/2023). Acara yang diinisiasi oleh Hetifah Sjaifudian Wakil Ketua Komisi X DPR RI bersama dengan Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Timur ini dihadiri lebih dari 200 guru dan kepala sekolah dari berbagai level diantaranya TK, SD, SMP, SMA dan SMK.

Wiwik Setiawati selaku Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Timur mengatakan bahwa guru penggerak harus  dapat berdampak bagi satuan pendidikan. Guru harus selalu mengutamakan dan mementingkan siswa.

“Program guru penggerak adalah hak setiap guru dan kepala sekolah. Hal ini harus didasari dari sumber daya manusia itu sendiri yang tergerak memajukan pendidikan,” terang Wiwik.

Emi Mulyani yang merupakan Kepala Bidang GTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan mengungkapkan saat ini di Balikpapan terdapat 123 guru penggerak. Namun, ternyata jumlah ini masih kurang dikarenakan jumlah sekolah di Balikpapan yang banyak dan banyak kepala sekolah yang purna tugas, sehingga program guru penggerak ini sangat diperlukan.

Hetifah menegaskan bahwa Balikpapan menjadi kota yang paling merasakan dampak dari IKN. Balikpapan harus bisa menjadi role model dan referensi guru-guru di kota lain. Tentunya ini didasarkan dari kualitas dan kompetensi guru yang ada.

Tantangan terkait guru penggerak dirasakan setidaknya oleh Suyitna seorang guru penggerak angkatan dua asal Balikpapan. Ia merasa  sekolah kurang memanfaatkan keberadaan guru penggerak dan berharap sekolah bisa memberikan mereka lebih banyak ruang untuk melakukan transformasi di sekolah.

Hetifah Sjaifudian selaku anggota DPR RI dapil Kaltim menerangkan bahwa memang harapan terhadap guru penggerak harus bisa mendorong tumbuh kembang murid secara holistik sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Namun, bukan berarti perubahan yang dilakukan harus besar. Hal-hal kecil yang berdampak juga merupakan bentuk perubahan yang perlu diapresiasi.

“Apalagi dengan adanya IKN, bukan hanya orang dari seluruh penjuru Indonesia yang akan datang, tetapi orang-orang dari berbagai penjuru dunia. Sehingga toleransi dan kebinekaan global sebagai bagian dari Profil Pelajar Pancasila juga harus dijunjung,” ungkap politisi Partai Golkar itu.

Sebagai anggota DPR RI dapil Kaltim, Hetifah juga selalu mengingatkan, “ Jakarta mungkin Indonesia masa kini, tetapi Kaltim dengan adanya IKN menjadi Indonesia masa depan.”

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.