Hewan Kurban akan Dicek Kembali Kesehatannya
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan memastikan akan melakukan pemeriksaan ulang hewan kurban yang dijual para pedagang yang saat ini mulai ramai. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan Heria Priani.
Menurutnya, pemeriksaan kesehatan ulang hewan kurban yang dijual untuk memastikan, hewan tersebut benar-benar sehat. Meskipun, hewan tersebut, sudah mengantongi sertifikat sehat dari daerah asal. Hewan tersebut di datangkan. Temasuk memeriksa lkelngkapan surat-suratnya.
“Jadi memang kami tidak serta-merta percaya begitu saja bahwa hewan kurban mereka itu sehat semua. Kami pasti akan melakukan pemeriksaan kembali, juga termasuk pemeriksaan kelengkapan surat-suratnya,” ujar Heria Priani.
Pemeriksaan ulang tersebut, rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat, mengingat perayaan Idul Adha hanya terisa satu bulan kedepan yakni pada 11 Agustus mendatang. DP3 Kota Balikpapan akan akan menggelar sosialisasi bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, Balai Pom maupun Satpol PP.
“Sosialisasi dan pemeriksaan kondisi kesehatan hewan kurban tersebut nantinya akan melibatkan beberapa pihak terkait, di antaranya, DKK Balikpapan, Balai POM, dan Satpol PP sebagai pengawas,” ujarnya.
Dia mengatakan, nantinya jika dari hasil pemeriksaan ada hewan kurban yang memiliki atau terjangkit penyakit berbahaya maka akan dikembalikan ke daerah asalnya dan tidak boleh untuk diperjual belikan. Karena pihaknya, juga tidak ingin mengambil resiko karena akan sangat berbahaya.
“Jadi jika hewan kurban ada yang terdeteksi memiliki penyakit atau virus berbahaya, maka hewan tersebut akan dipulangkan ke daerah asalnya dan tidak diperbolehkan untuk diperjualbelikan di Kota Balikpapan,” ujarnya.
Saat ini memang sudah mulai ramai, pedagang yang menjual hewan kurban. Salah satunya Kasman yang sudah menekuni profesi penjual hewan kurban selama 10 tahun. Kasman yang menula hewan kurban di wilayah Balikpapan Timur itu berharap, tahun ini bisa menjual hingga 40 ekor.
“Ya, mudah-mudahan saja tahun ini ada peningkatan penjualan. Kalau kesehatan hewan kurban sudah kita jaga sebaik mungkin, termasuk pemberian makannya. Semua dalam kondisi sehat, betul-betul dicek kesehatannya. Semua sertifikatnya lengkap,” ujarnya
“Harapan saya biar laku. Kesehatan sapi itu wajib. Nggak mungkin kami jual sapi sakit, kasihan untuk kurbannya nanti. Kalau sehat ‘kan enak,” pungkasnya.
BACA JUGA