Hingga 2028, Kaltim dan Kaltara Surplus Listrik 1000 MW

PLN Kaltira saat menggelar Gathering

BALIKPAPAN, Inibalikpapan – PLN Kaltim dan Kaltara (Kaltimra) memastikan hingga 2028 akan mengalami surplus hingga 1.000 Megawatt.  Hal itu disampaikan General Manager PLN Unit Induk Pelayanan Kaltimra Djoko Dwijatno.

Saat ini saja, PLN Kaltimra sudah surplus hingga 500 MW. Sehingga sejumlah pembangunan pembangkit salah satunya PLTU Mulut Tambang di Muara Wahau ditunda dulu. Karen jika terbangun maka PLN surplus listrik di Kaltimra capai 1.200 MW.

“Di re-schedule Jadi untuk PLTU Mulut Tambang di Muara Wahau itu kerjasamanya Adaro dan Indonesia Power. Tapi untuk sementara ini di delay. Untuk diketahui sampai dengan 2028 untuk Kaltim saja kalau gak kita re schedule itu tambahannya sampai dengan 1200 MW,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, jika surplus hingga 1.200 MW terpenuhi maka PLN Kaltimra akan kesulitan memasarkan listrik. Kecuali ada pembangunan pabrik besar-besaran di Kaltim maupun Kaltara yang membutuhkan pasokkan listrik besar.

“Sementara saat ini kita sudah over (surplus) sampai dengan 500 MW. Jadi perkiraan kalau itu (1.200 MW) masuk semua kita akan kesulitan memasarkan,” ujarnya.

“Kecuali dari Pemerintah Provinsi maupun Pusat punya regulasi meminta investor untukl membangun pabrik yang punya bahan baku di Kaltim bisa dibangun disini kemudian bisa kita pasarkan ke pabrik-pabrik,”

Jadi lanjutnya, permasalahan listrik sekarang sudah bergeser bukan lagi kekurangan pasokkan seperti yang selama ini dkeluhkan Pemerintah Kota, Kabupaten dan Provinsi. Tapi menyangkut, bagaimana memasarkan pasokkan listrik yang kini surplus.

“Jadi sekarang permasalahannya sudah agak bergeser, jadi memang kita akan menyediakan lebih dulu, jadi kalau sekarang terjhadi surplus itu kita sudah siap duluan. Sekarang tinggal investor saja,” ujarnya.

“Jadi mudah-mudahan ada keberpihakan juga bahwa kami sudah menyediakan listrik, bahwa investor akan bangun dengan gunakan listrik kita, tidak kemudian bersaing membangun pembangkit,”

Seperti diketahui, surplus 1.000 MW hingga 2028 tersebut masuk dalam Rencana Umum Pembangunan Transmisi Listrik 2019-2028 PLN Wilayah Kalimantan bagian Timur. Dimana akan saling interkoneksi di Kalimantan hingga Malsyaia.

“Karena memang tadi disampaikan sampai 2028 kita surplus nya sesuai perencanaan itu sudah 1000 MW, ada pembangkit yang masuk 1.200 (surplusnya) di Kaltim, itu kondisi kita,” ujarnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.