Hingga 2030, Pemerintah Targetkan 90 Persen Anak Indonesia Mendapatkan Imunisasi HPV
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah menargetkan, hingga 2030 anak Indonesia telah mendapatkan imunisasi human papillomavirus vaccine (HPV)
HPV adalah jenis vaksin yang dapat membantu melindungi individu dari infeksi HPV yang merupakan penyebab utama kanker serviks dan kanker penis.
HPV adalah virus yang menyebar melalui hubungan seksual dan dapat menyebabkan infeksi pada area genital dan anus.
Target ini tertuang dalam Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Serviks Indonesia (2023-2030) yang dideklarasi bersama antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden Amerika Serikat Jo Biden usai pertemuan bilateral di Gedung Putih pada Senin (13/11).
Secara lebih rinci, hingga tahun 2027 Ditargetkan 90% anak perempuan usia 15 tahun mendapatkan imunisasi HPV, dan pada 2028-2030 untuk anak laki laki.
Skrining 75% perempuan berusia antara 30 dan 69 tahun dengan tes DNA HPV, dan mengobati 90% perempuan dengan lesi pra-kanker dan kanker invasif pada tahun 2030. Dengan skenario ini, sebanyak 1,2 juta jiwa akan terselamatkan dari kanker serviks pada tahun 2070.
Di Indonesia, kanker serviks menimbulkan dampak yang signifikan terhadap perempuan dan keluarga mereka, lebih dari 103 juta perempuan berusia lebih dari 15 tahun berisiko terkena penyakit ini.
Penyakit ini merupakan jenis kanker terbesar kedua pada perempuan, sekitar 36.000 wanita terdiagnosis setiap tahunnya.
Selain itu, sekitar 70% dari seluruh perempuan yang didiagnosis, berada pada stadium lanjut; sehingga, angka kematian akibat kanker serviks di Indonesia tergolong tinggi, dengan sekitar 21.000 kematian pada tahun 2020.
Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Serviks merupakan strategi komprehensif untuk memperkuat sistem kesehatan nasional di Indonesia, memperluas akses terhadap pencegahan dan teknologi perawatan yang lebih maju, dan menghilangkan hambatan terhadap intervensi kanker serviks yang berakar pada tantangan sosial, pembiayaan, budaya, sosial dan struktural.
“Kita harus bekerja sama dalam perjuangan memerangi kanker serviks. Bersama-sama,” ucap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam siaran persnya.
“Kita dapat memperlengkapi perempuan dengan alat yang mereka butuhkan untuk menangkal penyakit yang merusak ini. Kolaborasi dan tekad kita akan membuat kanker serviks dapat dicegah, tidak mahal, dan dapat diatasi oleh setiap perempuan,”
Rencana Aksi Nasional tersebut disusun berdasarkan empat pilar tindakan: pemberian layanan; pendidikan, pelatihan, dan penjangkauan; pendorong utama kemajuan; dan tata kelola serta kebijakan.
Pilar-pilar ini memberikan prioritas khusus pada bidang, strategi, dan program untuk Indonesia ‘melompat tinggi’ menuju eliminasi kanker serviks.
Rencana Aksi Nasional ini didasarkan pada kemajuan Indonesia dalam mencapai strategi global WHO dalam mengeliminasi kanker serviks dan APEC Cervical Cancer Roadmap.
Melalui RAN ini (Indonesia berupaya melengkapi upaya bersama anggota APEC) yang beberapa telah lebih dulu membuat rencana aksi untuk eliminasi kanker serviks.
BACA JUGA