Top Header Ad

Hingga Triwulan IV Ekonomi Kaltim Masih Dalam Tekanan

batubara salah satu penyumbang devisi negara dari Kaltim
batubara salah satu penyumbang devisi negara dari Kaltim

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Berdasarkan survey Bank Indonesia Perwakilan Kaltim, hingga November 2020 dunia usaha baik skala besar maupun usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masih tmendapat tekanan akibat pandemi covid-19.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kaltim Tutuk Cahyono  mengatakan, memasuki triwulan IV ekonomi Kaltim belum membaik. Karena aktifitas masyarakat masih terbatas. Apalagi penularan covid-19 masih cukup tinggi disejumlah kota dan kabupaten.

“Secara keseluruhan tahun 2020, ekonomi Kaltim diprakirakan mengalami kontraksi namun tidak sedalam prakiraan sebelumnya,” ujarnya.

“Rata-rata pertumbuhan ekonomi Kaltim relatif rendah dibandingkan dengan Kalimantan maupun nasional dalam 10 tahun terakhir,”

Dia mengatakan, ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam pemulihan ekonomi Kaltim. Diantaranya terbatasnya permintaan dan harga global. Masih bergantung pada komoditas pangan strategis dari daerah lain, sehingga harga bahan pangan tidak stabil.

Hal itu juga berdampak pada inflasi Kaltim. Karena sejak akhir 2019, inflasi bahan makanan dan pangan sering bergejolak dan relatif tinggi. Namun transportasi khususnya tiket pesawat banyak mengalami deflasi dan membuat inflasi relatif rendah.

“Sehingga perlu melakukan antisipasi terhadap tekanan inflasi dari bahan pangan dan inflasi dari transportasi kembali normal,” ujarnya.

Secara umum ekonomi Kaltim masih bergantung pada ssumber daya alam yakni batu bara. Adanya proyek coal to methanol yang memanfaatkan cadangan batu bara Kaltim yang besar seyogyanya menimbulkan efek domino positif kedepan

“Denyut hilirisasi di Kaltim kini sudah mulai terasa seiring dengan mulai terealisasinya berbagai proyek hilirisasi seperti penambahan kapasitas industri pengolahan CPO menjadi biodiesel serta adanya proyek pengolahan coal to methanol”, ujarnya.

“Dar coal to methanol, bisa berkembang munculnya industri methanol to Olefin dan industri turunan lain. Sehingga diperlukan penciptaan iklim yang kondusif bagi masuknya investasi yang membangun industri hilir di Kaltim.”

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.