HIPMI Balikpapan, Proyek Nasional Jadi Tantangan dan Peluang Bagi Pelaku Usaha Lokal Naik Kelas

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com –  HIPMI Balikpapan mengudang perusahaan lokal yang sudah go Publik 2020 lalu PT Trankon Jaya dalam diskusi bertema “Solusi Tepat Raih Permodalan Bisnis” yang diadakan di Restoran Pangeran Dimsum Balikpapan, Jumat (24/11) sore.

Hadir sebagai narsum Ketua HIPMI Balikpapan Iwan Wahyudi, Kepala Keuangan PT Transkon Jaya Alexander Syauta dan Kabid PIPP Bappeda Litbang Balikpapan Ali Ichwani dan Adam Lexa, EO Balikpapan.

 HIPMI kata Iwan Wahyudi melalui sharing sesi ini ingin merajut kebersamaan bersama Apindo, Kadin, IWF, IWAPI,  dan Tangan di Atas untuk kolaborasi dan berjaring dalam usaha sebagai bagian kunci sukses.

“Kedua ingin mendapat refresensi dari rekan-rekan yang punya pengalaman dan melakukan IPO yang dilakukan PT Transkon dengan penggalangan dana di pasar modal,” katanya.

“Ini nambah refrensi teman-teman yang mau naik kelas barang kali mau melakukan belajar pendampingan dalam hal mencari modal lebih besar. Tidak hanya melalui privat equati tapi juga pasar modal,” sambungnya.

Menurutnya untuk capai IPO tidak mudah. Selain kesiapan SDM, kredibilitas dan pendanan soal transparansi juga menjadi keharusan. Karena pemilik modal adalah masyarakat.

Iwan juga menyebut baginya kesempatan pengusaha Balikpapan naik kelas sangat terbuka apalagi banyak proyek strategi nasional baik IKN maupun RDMP.  Berkah ini harus ditangkap dan dikelola menjadi suatu keuntungan dan penguatan bisnis pengusaha Balikpapan.

Dia pun mengapresiasi rekannya Lexa yang mengelola EO Balikpapan menjadi naik kelas ke nasional bahkan kliennya mendapat kepercayaan dari istana negara dan kementerian.

“Ini buktikan talenta-talenta di Balikpapan bisa berkompetisi yang penting ada spirit, kemauan, kerja keras. Kita yakin bisa dititik itu dan bisa meningkat lagi pencapaiannya,” ujarnya.

Berkah IKN ini dirasakan PT Transkon Jaya dengan melihat Balikpapan memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan dikagumi dunia internasional. Tak heran, investor seperti konsorsium Singapura, Korsel dan negara lain melihat IKN dan mendatangi perusahaan.

“Salah satu alasan mereka datang tertarik karena IKN. Dan itu membuat mereka melirik perusahaan-perusahaan sekitar Balikpapan. Dan itu potensi bagi kita termasuk usaha kecil menengah untuk berkembang karena tempat bermain ini tidak hanya di Balikpapan, Kaltim tapi konsorsium  internasional  yang memiliki jaringan di berbagai negara. Itu yang bisa mendorong ekonomi daerah,” beber Alex Syauta.

Pada kesempatan sama Ali Ichwani membeberkan keberadaan PSN seperti RDMP dan IKN membuat Kota Balikpapan makin sibuk juga berkah  bagi masyarakat Kaltim termasuk Balikpapan.

Pemkot Balikpapan juga sedang mereposisi perencanaan pembangunan yang dulunya tidak pernah terbayang sebagai pusat pertumbuhan nasional namun sekarang ini menjadi penyangga kegiatan nasional dan penyangga pusat pemerintahan.

“Dengan ada IKN kita harus melakukan percepatan. Contoh terasa terkait air minum, kemarau dan kita ada defisit air bersih, sisi penyediaan rencanya baru kita sediakan 4-5 tahun kedepan tapi dengan adanya IKN gak bisa seperti. Makanya di kami istilah percepatan,” jelanya.

 Semua ini harus ditarik maju dengan melihat potensi-potensi yang ada dapat dimanfaatkan seperti yang berkontribusi di sektor kontruksi, transportasi dan perdagangan.

“Sektor-sektor utama ini bisa mendrive sektor lanjutan. Itulah  kita ingin memperkuat kota jasa di Balikpapan karena daerah lain masih bergantung pada pertambangan dan sumber daya alam,” katanya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.