Hizbullah Serang Pasukan Israel yang Menyusup di Desa Ramiya Lebanon

Hizbullah Israel
Salah satu serangan Hizbullah di salah satu kawasan di Lebanon (X/@Marchforward)

BEIRUT, inibalikpapan.com– Hizbullah klaim telah serang pasukan Israel yang mencoba menyusup ke desa Ramiya di Lebanon selatan, pada Minggu (13/10/2024) seperti dilansir Associated Press.

Sehari sebelumnya, serangan Israel hancurkan Jabalia, di utara daerah kantong dan kamp pengungsian terbesar di Gaza.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan Hizbullah telah menembakkan hampir 320 proyektil dari Lebanon ke Israel pada hari Sabtu, 12 Oktober 2024 meski tak ada rincian lebih lanjut.

Serangan militer Israel di Gaza pada hari Sabtu menewaskan sedikitnya 29 warga Palestina, kata petugas medis.

Pasukan terus maju lebih dalam ke daerah Jabalia, tempat badan-badan bantuan internasional mengatakan ribuan orang terjebak.

Mereka menyatakan daerah-daerah di sekitar beberapa kota di Israel utara ditutup untuk umum.

Perintah evakuasi dikeluarkan kepada penduduk dari 23 desa di Lebanon selatan untuk pindah ke utara Sungai Awali, yang mengalir dari Lembah Bekaa barat ke Mediterania.

Militer Israel katakan evakuasi perlu demi keselamatan penduduk karena meningkatnya aktivitas Hizbullah.

Tentara Israel klaim kelompok itu menggunakan lokasi untuk menyembunyikan senjata dan melancarkan serangan terhadap Israel. Tapi Hizbullah membantah menyembunyikan senjata di antara warga sipil.

Militer Israel juga menerbitkan perintah evakuasi baru pada hari Sabtu untuk dua lingkungan di tepi utara Kota Gaza. Mereka klaim daerah itu adalah zona pertempuran berbahaya.

Serangan Israel Dapat Kecaman PBB

Serangan Israel telah mengguncang pangkalan utama pasukan penjaga perdamaian di Lebanon selatan, yang mendorong Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan negara-negara Barat untuk mengutuk serangan tersebut.

Pasukan UNIFIL menyebutnya sebagai serangan serius dan mengatakan harus ada jaminan keamanan personel dan properti PBB.

Prancis memanggil duta besar Israel, dan mengeluarkan pernyataan dengan Italia dan Spanyol yang menyebut serangan tersebut “tidak dapat dibenarkan”.

Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa dia meminta Israel untuk tidak menyerang pasukan UNIFIL.

Rusia mengatakan bahwa mereka marah dan menuntut Israel menahan diri dari tindakan permusuhan terhadap pasukan penjaga perdamaian.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.