Hoaks Hambat Program Vaksinasi, Bikin Lambat Cakupan Kekebalan Kelompok
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Maraknya hoaks atau berita bohong terkait vaksin covid-19 menghambat program vaksinasi. Sehingga berdampak pada lambatnya cakupan kekebalan kelompok.
“Karena hal ini merugikan program vaksinasi, sehingga berimbas pada rendahnya cakupan vaksinasi, tidak hanya vaksinasi COVID-19,” ujar Pemerhati Imunisasi Dr Julitasari Sundoro, MSc, MPH,
Dia mengatakan, masyarakat harus mendapat penjelasan dari Jementerian Kesehatan (Kemenkes) maupun Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) ataupun instansi yang kredibel terkait covid-19 maupun vaksinasi
“Institusi seperti Kemenkes dan Kemkominfo perlu jadi rujukan agar masyarakat jangan menelan mentah-mentah suatu berita dan informasi. Kita harus cek kembali kalau ragu dan tidak langsung menyebarkannya,” ujarnya.
Seperti halnya menjawab keraguan masyarakat terhadap kandungan vaksin Covid-19, Julitasari menerangkan sebenarnya kandungan vaksin ini adalah antigen dari virus SARS-CoV-2, yang diperlukan untuk membentuk antibodi.
“Apabila mendengar ada demam atau bengkak di tempat penyuntikan, itu adalah hal yang biasa saja dalam proses pembentukan antibodi dalam tubuh manusia,” ujarnya.
“Reaksi-reaksi ringan akibat divaksinasi itu bisa hilang dalam satu dua hari. Dalam kartu vaksinasi pun sudah diberikan nomor kontak untuk menghubungi apabila terjadi kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).”
dr. Suzy Maria, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam turut menuturkan, banyak masyarakat yang menanyakan soal keamanan maupun efek dari vaksin covid-19. Namun masyarakat kata dia, tidak perlu khawatir.
“Sekarang masyarakat memang banyak menanyakan soal keamanan vaksin covid-19, namun di setiap kesempatan kami para dokter selalu memberikan informasi bahwa efek samping itu wajar terjadi pada vaksinasi,” ujarnya
“Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir karena efek samping tersebut seringkali bersifat ringan. Orang-orang dengan penyakit penyerta justru perlu dilindungi oleh vaksin covid-19,”
“Karena apabila terinfeksi virus covid-19, akan memperberat penyakit penyerta yang dideritanya, risikonya jauh lebih besar apabila tidak divaksinasi.”
BACA JUGA