Hujan Tak Kunjung Turun, Krisis Air Kembali Intai Balikpapan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Meski telah memasuki musim hujan, Kota Balikpapan terancam kesulitan air bersih. Ini tak lain disebabkan terus menurunnya debit air baku di Waduk Manggar sebagai sumber utama air bersih.
Walikota Balikpapan, Rizal Effendi meminta masyarakat Balikpapan untuk menghemat penggunaan air. “Saya dapat laporan dari PDAM, kalau saat ini tinggi Waduk Manggar tinggal enam meter,” katanya. Dengan kondisi ini, Balikpapan terancam kekeringan jika dalam tiga bulan tak ada hujan turun.
Rizal menjelaskan persoalan air dan fasilitas kota lainnya mendorong pemerintah bekerja lebih keras mulai tahun ini. “Soal air terutama, kami harus kerja keras karena dalam 3 tahun 100 persen masyarakat harus memperoleh akses”. Sementara, lanjut Rizal, saat ini Balikpapan kekurangan sumber air baku. Waduk Manggar hanya mampu menampung 10 juta meter kubik dengan produksi air sebanyak kurang lebih 1300 liter per detik.
Untuk mengatasi kebutuhan air sebanyak kurang lebih 1600 liter per detik, Balikpapan sedang membangun Waduk Teritip yang akan menghasilkan kapasitas 200 liter per detik. “Kami sudah diperingatkan oleh Pak Dirjen agar segera mengatasi persoalan lahan. Inilah yang menjadi kendala kami, di mana banyak sekali tumpang tindih. Walaupun secara aturan bisa dipaksakan dengan alasan demi kepentingan umum, nyatanya memang tidak gampang,” curhat wali kota.
Selain Waduk Teritip, Balikpapan kuga akan membuat Embung Aji Raden berkapasitas 50 liter per detik, serta mengajak investor membangun air baku dari air laut 50 liter per detik. “Ini sedang kami jajaki, karena investor bisa menjual dengan harga Rp 15 ribu meter kubik. Saat ini harga jual air antara Rp 8 ribu sampai dengan Rp 13 ribu”.
Namun persoalan belum selesai meski pemerintah mampu mengolah air laut. Lagi-lagi persoalan lokasi untuk mengolah. Pemerintah saat ini juga mempelajari rekomendasi memanfaatkan Sungai Merdeka di Samboja Kutai Kartanegara dan Sungai Telake di Penajam Paser Utara. Peluang Sungai Telake lebih besar karena menyimpan potensi kapasitas 20 liter per detik.
BACA JUGA