Hutan Gunung Sepuluh Dan Perluasan Kilang Balikpapan

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Bagi masyarakat Balilpapan yang kerap melintas di jalan minyak, sejak sepakan lalu tidak lagi merasakan kesejukan udara di sekitar jalan Minyak (Yos Sudarso) tepat di sekitar area Gunung sepuluh.

Sebelumnya sisi kiri dan kanan gunung sepuluh dipemuhi pepohan tua yang rindang sehingga sulit bagi cahaya matahari menembus celah jalan yang dibangun sejak era Belanda.

Pwrtamina sejak lama menetapkan kawasan itu sebagai Wahana Patra Lestari Gunung Sepuluh. Swjumlah plang terpasang sebagai penanda namum disisi berbatasan denag kilang hutan kota Wahana Patra Lestari harus rata dengan sejumlah alat berat untuk kepentingan perluasan kilang Balikpapan.

Pembukaan dan Perataan laham di kawasan bukit gunung Sepuluh sebemarnya sudah dilakukan sejsk sebulan lalu namun dilakukan areal dalam atau berbatasan langsung dengan kilang.

” Target tinggal 7 bulan lagi ratakan semua bukit-bukit ini ” cerita seorang pekerja ditemui kemarin (26/4/2017).

Sedikit ada delapan buldoser yang bertugas untuk melakukan land clearing. Pelaksana pekerjaan dilakukan WIKA, kontraktor BUMN.

Kini Tidak ada suara monyet, Burung termasuk hewan lainya yang menghuni kawasan gunung Sepuluh.

Diakui petugas yang tidak mau diswbutkan namanya imi diperlukan cara khusus agar bisa memulai bekerja membuka lahan. Apalagi hutan gunung sepuluh termasuk kawasan tua di era Belanda hingga sekarang.

” Sebelumnya ada alat berat yamg masuk dan mulai kerja beberapa kali alami kerusakan padahal sudah dipastikan tidak ada kerusakan. Ya ada mistis juga dengan hal-hal seperti ini,” tandas pekerja muda ini.

Keganjilan lain diakui saat melakukan pengelasan. Disaat menyelesaikan pemasangan pagar seng tiba-tiba genset ngadat alias mati mesin. ” Kita bawa pulang nyalakan bisa tapi saat disana nggak hidup,” ujarnya aneh.

Lanjutnya dalam pembukaan lahan juga ditemukan botol minuman di era Belanda.Meski tidak menunjukan langsung atau foto-foto botol bekas era dulu, pekerja ini meyakini jika hal itu diyakni sebagai bukti keberadaan tentara Belanda menguasai Minyak kawasan ini yang ditandai adanya penemuan sumur pertama Mathilda di Balikpapan.

Perluasan kilang Balikpapan dari kapasitas 260 ribu barel perhari menjadi 360 ribu barel perhari, dengan mengorbankan kawasan hijau hutan kota Gunung Sepuluh tidaklah mudah. Sejumlah LSM Balikpapan swperti Stabil, LBH Sikap menuding Proyek RDMP Balikpapan kurang mempwrhatikan kelestarian lingkungan sekitar.

Bahkan Stabil telah melayangkan surat penghentian pembukaan lahan di gunung Sepuluh.

Kami sudah melayangkan surat kepada Menteri Lingkungan Hidup dan kehutanan Siti Nurbaya Bakar agar menghentikan pembukaan secara besar – besaran terhadap kawasan Gunung Sepuluh tersebut. Perluasan kilang Balikpapan harus memperhatikan aspek lingkungan hidup di kawasan tersebut,” kata Direktur Eksekutif Stabil Jufriansyah. (26/4/2017)

Stabil meminta dilakukan kaji ulang Amdal rencana kegiatan pengembangan kilang beserta fasilitas pendukung untuk operasional kegiatan Pertamina RU V Balikpapan.

Atas hal ini. Pihak Pertamina Kalimantan membantah jika proyek itu tidak mengantongi Amdal. Pihaknya mendapatkan amdal dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutan.

Menurut Manager Communication and Relation Pertamina Kalimantan Alicia Irzanova bahwa awasan hutan kota ini masuk dalam tata ruang kawasan industri perminyakan.

“Sebagai informasi, tanah Pertamina berada di kawasan industri dan infrastruktur transportasi sesuai perda kota balikpapan. Karena saat itu lahan tersebut belum dipakai, maka pertamina menanaminya dengan pohon,” jelasnya.

Untuk izin amdal telah dikeluarkan belum lama ini yakni SK 176/Menlhk/Sekjen/PLA.4/4.2017 dan SK 177/Menlhk/Sekjen/PLA.4/4.2017.

Izin amdal itu dipasang plang didekat lokasi proyek pengupasan dan perataan lahan.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.