Imbas IKN, Selama Dua Tahun Tingkat Okupansi Hotel di Kaltim Tertinggi di Indonesia

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pertumbuhan tingkat okupansi perhotelan di Kaltim sejak 2022-2023 mengalami peningkatan tertinggi di Indonesia. Hal ini tidak lepas dari transisi perpindahan dan pembangunan IKN yang makin masif.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian dalam sambutan pembukaan pelatihan Pra sertifikasi Kompetensi bidang perhotelan, di Platinum Balikpapan, Minggu (10/9/2023). Capaian positif diharapkan terus dialami perhotelan Kaltim dan Indonesia.

” Dari 2022-2023 provinsi Kalimantan Timur untuk tingkat hunian kamar tinggi di Indonesia. Data cek ya kita coba dalami kembali. Mudahan ini berkelanjutan bukan hanya karena transisi perpindahan IKN, ” katanya.

Tinggi okupansi ini bukan semata karena Pariwisata di Kaltim melainkan karena Kaltim terutama Balikpapan dan Samarinda di kenal sebagai kota MICE. Kelengkapan fasilitas dan infrastruktur jadi alasan dilakukan kegiatan- kegiatan.

kiri : Kepala Dispora Balikpapan Ratih Kusuma, Dian Permanasari Sekretaris Deputi SDM dan Kelembagaan Kemenparekraf RI, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, Ketua PHRI Balikpapan Sugianto dan Ketua APINDO Kaltim Slamet Brotosiswoyo.

Syarat kompetensi menurut Hetifah penting dan sangat mendukung kemampuan pelaku perhotelan.

“Sertifikasi wajib karena sudah IKN Bukan standar ikan tapi internasional. Kompetitif dan peluang karir. Lembaga induk jangan khawatir keberadaan SDM akan beri kemanfaatan dan lembaga akan dapat keuntungan dengan hasil kan SDM yang mumpuni, ” tandasnya.

Kesempatan sama, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Balikpapan Sugianto mengatakan di Balikpapan jumlah karyawan hotel yang sudah sertifikasi itu cukup banyak, hampir 80% hotel di Balikpapan itu sudah tersertifikasi.

“Karena hotel yang ada di Balikpapan rajin mengirimkan karyawannya untuk mengikuti sertifikasi, apakah itu di bidang front office, food and beverage, serta di bidang housekeeping sendiri,” ucapnya disela kegiatan pelatihan pra sertifikasi kompetensi bidang perhotelan di Hotel Platinum Balikpapan, Minggu (10/9/2023

Menurutnya jumlah karyawan hotel yang tersertifikasi ini menjadi salah indikator dalam pengurusan standar bintang hotel.

Sehingga dalam beberapa tahun belakangan banyak hotel di Kota Balikpapan yang mengirimkan karyawannya untuk mengikuti kegiatan sertifikasi. Karena sertifikasi ini juga memberikan kepercayaan diri, bahwa mereka ketika sudah tersertifikasi akan merasa bangga dan yakin bahwa dirinya sudah expert.

“Sertifikasi ini sangat diperlukan untuk anggota phri, dan juga salah satu persyaratan untuk mengurus bintang ini sudah berapa persen karyawan yang sudah memiliki sertifikasi,” katanya.

Namun diakui Sugianto saat ini yang paling banyak karyawan belum punya sertifikasi itu adalah karyawan back office seperti accounting, sales departemen dan engineering, karena memang belum pernah diadakan oleh LSP.

Pelatihan Pra sertifikasi Kompetensi bidang perhotelan, di Platinum Balikpapan, dihadiri Dian Permanasari Sekretaris Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ketua Apindo, ketua PHRI Balikpapan Sugianto.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.