Indonesia Berduka: Titiek Puspa, Legenda Musik dan Seni, Tutup Usia
![Titiek Puspa di sela acara AMI Awards 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (8/11/2023) [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://www.inibalikpapan.com/wp-content/uploads/2025/04/66924-titiek-puspa.webp)
Jakarta, Inibalikpapan.com — Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air. Artis serba bisa dan legenda musik Indonesia, Titiek Puspa, meninggal dunia pada Kamis, 10 April 2025, di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, setelah menjalani perawatan intensif selama 15 hari akibat pendarahan otak.
Titiek Puspa, yang lahir dengan nama Sudarwati di Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan pada 1 November 1937, dikenal sebagai penyanyi, pencipta lagu, aktris, dan seniman multitalenta yang telah mewarnai jagat hiburan Indonesia selama lebih dari enam dekade.
Perjalanan Hidup dan Karier
Perjalanan karier Titiek Puspa dimulai sejak usia muda. Awalnya, ia bercita-cita menjadi guru taman kanak-kanak. Namun, bakat bernyanyinya membawanya ke panggung hiburan setelah memenangkan berbagai kompetisi menyanyi.
Nama “Titiek Puspa” pun dipilih sebagai nama panggung—gabungan dari nama panggilan dan nama sang ayah, “Puspo,” yang kemudian ia ubah menjadi “Puspa.”
Karier profesionalnya bermula dari kontes Bintang Radio di Semarang. Titiek dikenal luas berkat suara khasnya dan kecerdasan musikal dalam menciptakan lagu. Ia juga memimpin orkes pengiringnya sendiri, Puspa Sari, dan menjadi salah satu ikon musik Indonesia era 1960-an.
Album-albumnya seperti Si Hitam, Pita, dan Doa Ibu mencetak banyak hits abadi, seperti “Si Hitam,” “Pantang Mundur,” “Minah Gadis Dusun,” dan “Aku dan Asmara”. Termasuk kupu-kupu malam yang sangat dikenal.
Selain menyanyi, ia turut berperan dalam dunia film dan teater musikal, serta terkenal berkat keterlibatannya dalam berbagai operet legendaris TVRI bersama grup Papiko.
Kiprah Sosial dan Kepedulian pada Anak-Anak
Di luar dunia hiburan, Titiek Puspa juga dikenal akan dedikasinya terhadap dunia anak-anak. Ia menciptakan lagu-lagu edukatif seperti “Menabung” dan “Aku Suka Musik” yang populer pada era 1990-an.
Kepeduliannya diwujudkan melalui pembentukan grup vokal anak Duta Cinta pada tahun 2014, yang beranggotakan anak-anak dari berbagai latar belakang etnis dan tampil di berbagai acara televisi.
Perjuangan Melawan Penyakit dan Semangat Hidup
Pada 2009, Titiek didiagnosis menderita kanker serviks. Namun semangat juangnya luar biasa. Selama masa pengobatan di Singapura, ia bahkan menulis lebih dari 60 lagu.
Ia kemudian dinyatakan sembuh dan menjadi simbol keteguhan hati serta optimisme dalam menghadapi penyakit.
Warisan Budaya dan Kehidupan Pribadi
Titiek menikah dengan penyiar RRI, Zainal Ardi, dan dikaruniai dua putri: Petty Tunjungsari dan Ella Puspasari. Setelah bercerai, ia kemudian menikah dengan musisi dan komposer ternama Mus Mualim. Hingga akhir hayatnya, Titiek tetap aktif berkarya dan tinggal di kawasan Jakarta Selatan.
Selamat Jalan, Eyang Titiek
Kepergian Titiek Puspa meninggalkan duka mendalam bagi bangsa Indonesia. Ia bukan hanya seorang penyanyi atau pencipta lagu, tetapi juga ibu bangsa dalam dunia seni, yang karya dan semangatnya akan terus hidup di hati masyarakat.
Terima kasih, Titiek Puspa. Warisanmu abadi dalam lagu dan kenangan kami. / suara dan berbagai sumber
BACA JUGA