Pariwisata Berkembang Dipastikan Tambah Okupansi Hotel
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Meski pengembangan pariwisata di Provinsi Kalimantan Timur dinilai terlambat namun pengembangan pariwisata yang mulai dilakukan saat ini dipastikan akan berdampak pada tingkat hunian hotel di Balikpapan, dan Kalimantan Timur.
Sejak industri andalan pertambangan mengalami penurunan pada 2013 yang masih dirasakan tahun 2016, okupansi hotel rata-rata hanya mencapai 40-50 persen pada weekday. Sementara saat weekend okupansi bisa mencapai 60-70 persen.
“Dulu saat industri tambang batubara menjadi sektor andalan Kaltim okupansi sangat terasa, sementara saat turun okupansi langsung anjlok. Sekarang perlahan mengalami kenaikan tapi tidak signifikan, Balikpapan tamunya untuk pertemuan atau mice,” ungkap Ketua Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan, Yulidar Gani, Rabu (14/3).
Pihaknya mendukung upaya yang dilakukan PT Angkasa Pura I Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan dalam meningkatkan kunjungan wisatawan di Kaltim.
“Kami selalu dukung upaya yang dilakukan bandara, karena pengembangan pariwisata pastinya akan berdampak pada ekonomi lainnya termasuk tingkat hunian hotel,” tukasnya.
Meski sangat terlambat dalam mengembangkan potensi wisata di Kaltim, namun pihaknya sangat mendukung dengan seluruh pelaku pariwisata untuk mengembangkan pariwisata.
“Memang untuk mengembangkan pariwisata di Kaltim dibutuhkan dukungan yaitu anggaran untuk memperbaiki infrastruktur untuk aksesibilitas ke obyek wisata. Tapi karena keterbatasan anggaran pemerintah daerah maka ada skala prioritasnya,” tutupnya.
BACA JUGA