Ini Alasan Distributor Beras Lakukan Kemas Ulang
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com Dalam sidak yang dilakukan KPPU Balikpapan menemukan distributor besar UD Surya Wijaya Jalan Sutoyo melakukan kemas ulang beras di gudang, pada Selasa (23/1/2018).
Kemas ulang ukuran 25 kg menjadi 5 dan 10 kg dilakukan karena jauh lebih untung ketimbang harus menjual langsung ukuran 25 kg.
Namun dari proses kemas ulang (repacking) masyarakat harus menanggung harga beras diluar HET yang ditetapkan pemerintah.
Pemilik UD Setya Wijaya Widyanto mengakui setiap bulanya mendapatkan pasokan 160 ton dari Banyuwangi. Beras yang sudah dipacking ulang ini dipasarkan di Balikpapan saja dan habis selama sebulan.
Dia mengakui packing ulang sudah sekitar 30 tahun dilakukanbya. Alasannya masyarakat Balikpapan lebih suka memilih beras ukuran 5 dan 10 kg.
Namun dari kegiatan ini, ada biaya tambahan seperti plastic, biaya kuli packing, susut beras.
“Rumah tangga kan ada butuh Rp5 kg nanti bisa tambah lagi. Kita datangkan Banyuwangi. Yang lebih tinggi yang sudah dipacking ini. Nggak tahu berapa berapa biaya-biaya tambahan ini,” ujarnya.
Dia menyebutkan beras premium ukuran 25 kg dijual Rp318 ribu. Sedangkan jika dikemas ulang menjadi lebih tinggi.
“Ini premium semua. Perminggu 40 ton. Konsumen cari begitu (5 kg) seusai kemasan ada juga mau 25 kg. kalau 25 kg dijual Rp318 ribu. Kalau 5 kg Rp67 ribu kalau 10 kg dijual Rp134 ribu,” bebernya.
Sebelumnya KPPU Balikpapan menemukan jika packing ulang ini menambah biaya produksi yang harua keluarkan distributor namun ujung-ujungnya harga beras menjadi lebih mahal.
Karena ada biaya plastik sebesar Rp2 ribu hingga tenaga kerja dengan tambahan Rp700 per kg.
“Harga beras premium seperti Bondy dan Tiga Mangga di atas HET dari Kementerian Perdagangan yakni Rp13.400 per Kg. Ini perlu disikapi Dinas Perdagangan,” tandasnya.
BACA JUGA