Ini Alasan Mahasiswa Blokir Jalan Sudirman Balikpapan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Mahasiswa dan masyarakat sipil Kota Balikpapan yang tergabung Koalisi Masyarakat Peduli Tumpahan Minyak Teluk Balikpapan (Kompak) mengaku, sengaja menutup sebagian Jalan Jenderal Sudirman.
Mahasiswa yang terdiri dari berbagai organisasi dan perguruan tinggi tersebut, menyatakan kecewa karena Wali kota dan Ketua DPRD Balikpapan enggan bertemu mereka. Padahal sejak pagi telah melakukan aksi demo.
“Kami sudah cukup sabar dan lama menunggu, tapi Wali Kota dan Ketua DPRD seenaknya saja meninggalkan kami, terpaksa menutup jalan,” ujar Juru Bicara Aksi Demo Antonius.
Selain menutup jalan, mereka juga membentangkan poster dan spanduk yang bertuliskan “Tegakan keadilan Undang-undang Lingkungan Hidup, Kami mewakili ikan ikan yang tersakiti, sudah cukup banjir membunuh ku jangan lagi dengan limbah mu”.
Menurutnya, selama ini banyak terjadi kasus tumpahan minyak di Teluk Balikpapan. Bahkan sejak tahun 2018, ada k 6 kasus tumpahan minyak. Kasus terakhirir pada 8 Maret 2020 yang terjadi di Pantai Adi Pradana Balikpapan.
“Sudah seminggu sejak adanya tumpahan minyak yang menyebabkan laut dan Pantai Teluk Balikpapan tercemar, tapi belum ada yang ditetapkan pelakunya, Pemerintah tidak serius dalam menangani kasus ini, sudah semiggu,” timpal Korlap Aksi Demo Dandi Samalewa.
Para mahasiswa yang melakukan aksi demo terdiri dari HMI, GMKI, STIE Balikpapan, STT Migas, Pokja Pesisir dan Nelayan, Jaringan Advokat Lingkungan, LMND. Mereka sejak pagi, awalnya melakukan long march menuju kantor Wali Kota Balikpapan.
Berikut enam tuntutan mereka
1. Usut tuntas pelaku tumpahan minyak.
2. Tindak tegas pelaku tumpahan minyak.
3. Pulihkan ekosistem terdampak.
4. Terbitkan perda mengenai sistem informasi lingkungan hidup.
5. Menyusun prosedur tetap tentang penanggulangan minyak di laut.
6. Keterbukaan informasi terkait dampak tumpahan minyak terhadap lingkungan hidup.
BACA JUGA