Ini Antisipasi Denmark Terkait Rencana Donald Trump Kuasai Greenland
COPENHAGEN, inibalikpapan.com – Pemerintah Denmark hendak lakukan pembelian dua kapal inspeksi Arktik baru dan meningkatkan patroli kereta luncur anjing untuk tingkatkan kekuatan militernya di Greenland pasca Donald Trump rencana kuasai Greenland.
Dikutip dari BBC, Pemerintah setempat juga mengusulkan peningkatan bandara di Kangerlussuaq, bekas pangkalan militer AS setelah presiden AS terpilih itu berulang kali sampaikan rencananya.
Pangkalan militer di Greenland barat itu akan tampung jet tempur F-35, kata penyiar DR dan TV2 pada hari Jumat.
Denmark telah menyisihkan $400 juta untuk memperkuat pengawasan dan intelijen di Kutub Utara dan Atlantik Utara dengan drone jarak jauh.
Pekan ini, Donald Trump sempat tegaskan kembali ambisinya untuk menguasai Greenland, wilayah Arktik semi-otonom milik Denmark yang akan AS kuasai.
Ia memandang hal ini sebagai hal yang krusial bagi keamanan Amerika.
Denmark, meskipun bertanggung jawab atas keamanan dan pertahanan Greenland, memiliki kemampuan militer yang terbatas di pulau yang luas itu.
Saat ini, termasuk empat kapal inspeksi tua, sebuah pesawat pengintai Challenger, dan 12 patroli kereta luncur anjing, yang semuanya bertugas memantau area seluas empat kali luas Prancis.
Tradisi menggunakan anjing kereta luncur untuk berpatroli di Greenland dimulai sejak Perang Dunia II, dengan patroli yang menjadi unit khusus Angkatan Laut Kerajaan Denmark.
Peningkatan Alutsista
Setelah lebih dari satu dekade pemotongan drastis dalam anggaran pertahanan, tahun lalu Denmark mengalokasikan 190 miliar crown Denmark ($26 miliar) untuk militernya selama rentang sepuluh tahun.
Beberapa di antaranya akan diperuntukkan bagi Arktik.
Anggota parlemen Denmark memulai pembicaraan yang telah lama tertunda pada hari Jumat, 10 Januari 2025 tentang cara membagi dana tersebut, yang secara progresif dialokasikan melalui perjanjian politik.
Diskusi pada Jumat tersebut berfokus pada porsi anggaran yang harus dialokasikan untuk kebutuhan pertahanan Greenland.
Awal minggu ini, Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen mengatakan ia ingin memberi tahu Trump tentang pembangunan militer besar-besaran Denmark sejak masa jabatan terakhirnya sebagai presiden.
Namun, Menteri Pertahanan Troels Lund Poulsen mengakui pada hari Kamis, 8 Januari 2025, bahwa investasi militer yang diperlukan telah diabaikan selama bertahun-tahun.
Poulsen bulan lalu mengatakan lebih banyak dana harus dialokasikan untuk kehadiran militer Denmark di Kutub Utara, meskipun ia tidak memberikan rinciannya.
“Kekhawatiran AS itu nyata. Dan ada sejumlah masalah yang sangat konkret dan besar terkait Greenland,” kata analis pertahanan sekaligus pensiunan komandan angkatan laut Jens Wenzel Kristoffersen kepada Reuters.
“AS perlu merasa aman di kawasan ini. Dan jika Denmark tidak melakukan sesuatu mengenai hal ini, maka mereka harus mengatasinya sendiri,” begitu lanjutnya terkait ambisi Donald Trump kuasai Greenland.
Militer Amerika Serikat mempertahankan kehadiran permanen di Pangkalan Luar Angkasa Pituffik di barat laut Greenland.
Lokasi strategis sangat penting bagi militer AS dan sistem peringatan dini rudal balistiknya, karena rute terpendek dari Eropa ke Amerika Utara melewati pulau tersebut.
Pada hari Kamis, Kedutaan Besar AS di Copenhagen menyatakan bahwa tidak ada rencana untuk menambah jumlah personel militer AS di Greenland
BACA JUGA