Ini Klarifikasi DKK Balikpapan Soal Pasien Diabaikan Rumah Sakit

Andi Sri Juliarty

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty mengklarifikasi terkait kabar adanya tenaga medis maupun rumah sakit yang menolak pasien dengan keluhan penyakit lain datang berobat.

“Kalau kemarin komplain datang dengan penyakit lain tetapi petugas di UGD mengatakan penuh dengan covid-19  Jadi keluarga yang bersangkutan merasa emangnya covid-19 saja yang dilayani, kasus lain tidak dilayani,” ujarnya.

Dia mengatakan, memang belakangan meningkatnya jumlah kasus covid-19 membuat sejumlah rumah sakit penuh.“Kebetulan yang didatangi 3 rumah sakit rujukan covid-19, rumah sakit Tentara, RSUD Beriman dan RSPB,” sebutnya.

“Kondisi sekarang memang penuh UGD, kamar penuh, tetapi bukan berarti semuanya untuk covid-19. Memang pada 12-14 (Agustus) kemarin itu kondisi yang sangat penuh, penuh tapi ini bukan berarti RS kita tidak melayani kasus lain,”jelasnya.

Karenanya kini ketika rumah sakit penuh, Dinas Kesehatan yang akan mencarikan kamar untuk pasien yang akan dirawat. Karena petugas rumah sakit juga sibuk harus menangani pasien yang datang dan butuh penanganan serius.

“Dinas Kesehatan yang membantu mencarikan kamar dimana saja, karena kalau RS yang mencari lagi dia akan sibuk menelpon sedangkan pasien harus ditangani,” ujarnya.

“Sehingga kondisi sekarang kami yang mengambil alih, UGD memberitahu ke Dinas Kesehatan dan Dinas Kesehatan yang akan mencari kamar. Jadi bukan lagi petugas UGD karena dia sibuk melayani pasien,”katanya.

Dia pun berharap Embarkasi Haji Batakan bisa segera difungsikan sebagai rumah sakit darurat. “Memang sudah saatnya kita usahakan Embarkasi. Supaya setidaknya ada rumah sakit darurat bagi pasien suspek,” ujarnya.

Kata dia, sejumlah rumah sakit juga kini meningkatkan jumlah kamar khususnya untuk pasien covid-19 diantaranya RSPB dan rumah sakit Kanudjoso Djatiwibowo. Kamar yang awalnya 21 sekarang sudah menjadi 200.

“Jadi rumah sakit kita berusaha meningkatkan kpasitas 2 kali lipat, apalagi rumah sakit Kanudjoso dan RSPB. Karena Pertamina punya komitmen harus menampung semua pekerja migas.”tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.