Ini Penuturan Pria yang Nekad Gunakan Galon Seberangi Lautan untuk Pulang ke Malang
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Dedik Purnoma (27), pria yang nekad menggunakan galon yang sudah dirakit untuk menyeberangi lautan dari Kota Balikpapan agar bisa pulang ke kampungnya di Malang, mengaku, tak punya pilihan lain.
“Karena saya sudah gak ada pilihan lain, gak punya biaya untuk beli tiket dari pada saya mencuri ya itu lah. Nanti masalah nyampe gak nyampe itu Wallahualam,” ujarnya, Rabu (16/12).
Dia mengaku, punya ide menyeberangi lautan menggunakan galon yang dirakitnya datang dari diri sendiri. “Idenya, ya dari hati nurani. Kan galon bisa mengapung. kalau selamat ya, Alhamdulilah,” ujarnya.
Dedi mengungkapkan, baru 4 bulan tinggal di Kota Balikpapan dan tidak memiliki pekerjaan. Sehingga ingin pulang ke Malang. “Saya sudah 4 bulan tinggal di Balikpapan. Tinggal sama kakak. Mau pulang,” ujarnya.
Namun aksinya justru tidak berjalan mulus karena terombang-ambing diperairan Teluk Balikpapan hdan warga yang melihat langsung melaporkan ke Polsek Pelabuhan Semayang. Kemudian dilakukan penyelamatan.
“Orang-orang (motoris) speed boat melihat ada seseorang yang terombang-ambing dilaut 3 jam dengan menggunakan galon. Kemudian informasinya disampaikan kepada kita,” ujar Kapolsek Pelabuhan Semayang AKP Retno Ariani.
“Jadi kita amankan, kita selamatkan. Terapung kurang lebih 3 jam di seputaran Pulau Tukung jadi kelihatan dengan orang speed boat. Kebetulan arus laut ke darat, jadi gak terlalu jauh dia,”
Retno mengatakan, aksi nekad pria tersebut, karena ingin pulang ke Malang tapi tidak memiliki biaya. Sehingga kemudian, dia membuat rakit dari galon dari rumah kakaknya dengan harapan bisa sampai ke Kampung.
“Kalau dari keterangannya dia ingin pulang kampung ke Malang cuman gak ada biaya. Jadi dia bikin galon itu. Galon itu diambil dirumahnya terus dia rakit sendiri didermaga Angkatan Laut. Dia berharap bisa nyampe ke Malang,” ujarnya
Soal kemungkinan pro tersebut stres, Retno menyatakan, baik-baik saja karena ketika diajak berbicara terlihat sangat normal. “Kita tadi ngomongnya bagus saja, lancar dan nyambung ngomongnya dengan kita,” ujarnya.
“Mungkin agak sedikit depresi. Dia bilang ada permasalahan dengan kakaknya, kebetulan gak akur. Jadi dia kayak menyalahkan diri sendiri. Antara mau bunuh diri atau mau pulang ke Malang.”
BACA JUGA