Ini Penyebab Harga Cabe di Balikpapan Capai Rp 100 Ribu

KPPU Balikpapan saat melakukan sidak ke pasar tradisional Balikpapan

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Balikpapan Ahmad Muhari menduga ada kartel cabe di Sulawesi Selatan. Hal itulah yang membuat harga cabe sejak awal Desember 2016 hingga kini masih tingga rata-rata sekitar Rp 100 ribu per kg di sejumlah pasar tradisional.

Menurutnya, dugaan adanya kartel itu karena informasi yang diihimpun KPPU Balikpapan dari para pedagang adanya kesepakatan harga jual antara suplayer cabe di Sulawesi. Karenanya KPPU Balikpapan segera menghubungi KPPU Makassar untuk mengecek kebenaran itu, jika benar maka harus ditindak tegas.

“Informasi yang kami terima diantara suplayer disana itu bersepakat bahwa ada harga yang mereka tawarkan kepada pembeli di Balikpapan, mereka bersepakat, jadi mau beli sama siapapun harga sama,” ujarnya.

“Kita akan sampaikan kepada KPPU Makassar, kalau memang itu ada kesepakatn berarti itu kartel. Nah kartel nah KPPU yang akan menindak tegas. Karena itu informasi yang kami terima dari para pedagangan,”

Kata dia, harga dari produsen di Sulawesi sudah mahal yakni Rp 62 ribu per kg. Pasokkannya pun terbatas. Apalagi cabe juga pengirimannya terpaksa lewat pesawat. Hal itu karena pasokkan kurang, sementara kebutuhan cabe di Balikpapan cukup tinggi. Itu juga yang membuat harga cabe melambung.

“Memang jadi ekslusif karena dibawa pake pesawat, karena memang butuh cepat. Misalnya dikirim hari ini, nesomk sudah dijual,” ujarnya.

KPPU Balikpapan bersama Tim pengendali Inflasi Daerah (TPID) Balikpapan, Disperindagkop Balikpapan maupun kepolisian memantau harga cabe ke pasar tradisional, Senin (16/01). Hasil pantauan tim gabungan tersebut, rata-rata para pedagang mengeluhkan harga cabe yang tinggi di tingkat produsen di Sulawesi.

Para pedagang pun mengaku, terpaksa tak berani ambil banyak karena harganya yang mahal. Jumlah pembeli pun menurun dratis. Seelain dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah, cabe juga didatangkan dari Jawa Timur.

” Cabai Rawit yang mahal merupakan Cabai Rawit merah, untuk mengurangi harga maka Cabai merah di campur dengan cabai putih”, kata Usman penjual cabai rawit di Pasar Pandansari, Balikpapan Barat

Cabai oplosan yang di lakukan oleh pedagang ini dengan takaran 2 kilogram Cabai Putih dan 1 kilogram cabai merah sehingga Cabai lebih murah dinjualnya dengan harga 80 ribu hingga 90 ribu perkilo, pungkasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.