Ini Tanggapan Wali Kota Terkait Penolakan Warga, Embarkasi Haji Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Warga sekitar maupun Balikpapan Timur menolak rencana Pemerintah Kota maupun Gugus Tugas yang menjadikan Embarkasi Haji Batakan sebagai tempat isolasi mandiri pasien positif covid-19 khususnya yang tanpa gejala maupun gejala ringan.
Jumat, 07/08) siang, Muspida bersama Gugus Tugas menggelar rapat koordinasi dengan warga Balikpapan Timur terkait rencana Embarkasi Haji menjadi tempat isolasi mandiri pasien covid-19. Rapat koordinasi tersebut dipimpin langsung Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi.
Tampak mendampingi Dandim 0905 Balikpapan Kol Arm I Gusti Putu Agung Sujarnawa, Waka Polresta AKBP Sebril Sesa, Sekretaris Dinas Kesehatan Alwiati, anggota DPRD Balikpapan Budiono serta tokoh masyarakat maupun tokoh pemuda Balikpapan.
Dalam kesempatan itu Rizal meminta masyarakat tak perlu khawatir berlebihan karena telah mempertimbangkan sebelumnya. Karena Isolasi mandiri pasien covid-19 di Embarkasi Haji Batakan juga telah mendapat izin Gubernur Kaltim maupun Kementerian Agama.
“Demi Allah tidak ada niat mengirim penyakit ke Balikpapan Timur. Tidak ada niat menjangkiti bapak dan ibu sekalian. Kita ini tidak bodoh dan gila. Tidak ada niatan untuk menyakiti warga, justru kita ingin melindungi,” tandasnya.
Dia mengatakan, isolasi di Embarkasi Haji Batakan, karena tidak semua pasien positif tanpa gejala atau gejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing, karena tempat tinggal kurang memadai dan terdapat orang tua atau anak kecil yang termasuk kelompok rentan tertular.
.
“Kalau mau tega, Pemerintah Kota bisa saja membiarkan orang yang positif tanpa gejala mencari tempat isolasi mandiri sendiri. Kalau di rumah semua bertemu, yang ketemu anak, istri, nenek, kai, semuanya. Ini malah jadi tertular semua makanya di Embarkasi Haji,” ujarnya.
“Kalau saya mau cuek bisa saja. Banyak orang bilang, ngapain Pak Wali ngurusin ini lagi apalagi dengan keputusan Menteri terbaru, tapi ini tidak bisa, hati nurani saya tidak begitu. Tidak mungkin kita mengorbankan warga, dimana hati nurani kita,”
Dia mengungkapkan, penatapan Embarkasi Haji Batakan sebagai tempat isolasi mandiri karena memiliki daya tampung yang cukup besar, area luas yang dapat digunakan mereka yang positif untuk berjemur. Mereka akan selalu diawasi, berbeda jika menjalani isolasi mandiri di rumah.
.
“Kalau isolasi mandiri bisa saja dilakukan di hotel, tapi sirkulasi udaranya terbatas. Sejauh ini juga, dari rumah sakit rujukan di Balikpapan hampir tidak ada kasus penularan di permukiman sekitar. Justru sekarang penularan banyak ditemukan di area perkantoran dan pasar,” ujarnya.
.
“Kalau isolasi mandiri bisa saja dilakukan di hotel, tapi sirkulasi udaranya terbatas. Sejauh ini juga, dari rumah sakit rujukan di Balikpapan hampir tidak ada kasus penularan di permukiman sekitar. Justru sekarang penularan banyak ditemukan di area perkantoran dan pasar,”
Dia menambahkan, Embarkasi Haji Batakan bukan yang pertama di Indonesia yang digunakan sebagai tempat isolasi mandiri. Apalagi ada aturan ketat yang diterapkan. “Ini kita tangani tidak main-main. Maka kita bahas SOPnya, tidak boleh ada masuk. Tidak boleh selain petugas, semua harus pakai APD, Semua harus sesuai standar,” tukasnya.
BACA JUGA