Inovasi Sampah Online di Balikpapan Sudah Berjalan Dua Tahun

Pemilahan sampah
Warga saat mengelolah sampah di Bank Sampah yang berada di Manggar, Balikpapan Timur. Foto Inibalikpapan.com

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Inovasi sampah online di Kota Balikpapan sudah berjalan sejak 2022 lalu. Inovasi ini dilaksanakan Ciro Waste bekerjasama dengan Pemkot Balikpapan untuk membantu mengurangi sampah rumah tangga.

Bagi masyarakat yang berminat pada program sampah online ini dapat melakukan pemilihan sampah organik dan un organik. Sampah un organik yang memiliki nilai ekonomis dapat ditukar menjadi uang. Masyarakat dapat menghubungi pihak Ciro Waste setelah mengumpulkan sampah yang akan ditawarkan.

“Kalau sampah un organik seperti botol plastik, plastik itu bisa djual kembali. Inovasi kita kerjasama dengan Ciro, yang lewat WA. Dia masuk online Ciro nanti sampah itu diambil. Kita kan ada kerjasama dengan Ciro, sejak 2022. Ya Jadi sampah online bukan hanya makanan online tapi sampah online ada,” terang Kepala DLH Balikpapan Sudirman Djayaleksana kepada Inibalikpapan.com, Minggu (10/3/2024).

Baca juga :

Ciro merupakan pihak ketiga yang membeli langsung sampah un organik dari masyarakat. Nantinya mereka akan memilah kembali sampah itu untuk kemudian diolah menjadi barang bernilai ekonomis.

“Sampah online ini nanti dijemput petugasnya Ciro. Beratnya sampah yang dipilah bisa satu kilo bisa 2 kg atau 4 kg,”ujarnya.

Karena itu, masyarakat harus mau memilah sampah rumah tangga untuk dapat memanfaatkan transaksi sampah secara online. Misalnya plastik, botol, atau yang masih ada nilai ekonomis.

Inovasi sampah online yang dijalankan ini cukup membantu pemerintah kota termasuk masyarakat dalam mengurangi sampah rumah tangga sehingga tidak semua sampahlangsung dibuang ke TPA Manggar.

“Makanya masyarakat kan bingung ini sampah yang sudah dipilah mau dijual kemana. Sekarang memang ada bank sampah di masing-masing tapi kelurahan tapi kan dihari libur dia tidak buka. Tapi kalau di Ciro ini asal dikasih tau dan janjian kapan diambil dia datang ambil itu sampah,” jelasnya.

“Sampah itu langsung dijemput dan langsung dibayar. justru itu salah satu terobosan. Itu sudah berjalan dua tahun,” sambung Sudirman.

Nilai Ekonomis

Artinya keberadaan Ciro waste sebagai pihak ketiga ini juga membantu mengurangi sampah di kota Balikpapan. Selain itu, pemilahan sampah juga memiliki nilai ekonomi sehingga sampah dapat dijadikan usaha tambahan bagi rumah tangga. ” Ini sudah lumayan. Artinya sirkular ekonomi di masyarakat sudah berjalan,” tandasnya.

Diketahui, pemerintah kota Balikpapan melalui DLH terus berupaya mengurangi sampah rumah tangga melalui 3R. Perharinya sampah yang dihasilkan masyarakat Balikpapan sebanyk 550 ton. Saat ini DLH Balikpapan sudah mengurangi 27 persen sampah yang dipilah dan diolah menjadi kompos maupun barang bernilai ekonomi.

Sampah yang ditangani DLH Balikpapan perharinya mencapai 500 ton lebih. Dari jumlah itu sekitar 350-360 ton masuk ke TPA Manggar setiap harinya. “Nah ini (pengurangan sampah) nilainya snagat tinggi. Makin banyak kita kurangi semakin tinggi nilainya,” ujarnya.

Berita terkait :

Sampah rumah tangga di Balikpapan dipisahkan menjadi dua yakni sampah organik dan sampah non organik. Sampah organik dapat dikelola menjadi kompos dan sampah non organik dapat bernilai ekonomis seperti seperti kardus, plastik dan lainya (3R).

Sudirman menyebutkan tahun ini pemkot Balikpapan akan membangun dua tempat pengolahan sampah terpadu (TPST). Lokasi berada di kawasan Daksa, Balikpapan Selatan dan Km 12, Balikpapan utara

“Insyaallah dengan TPST ini pengurangan bisa lebih dari 30 persen. Soalnya target nasional 2025 itu 30 persen, kita bisa lebih,” lanjutnya.

Penanganan sampah itu yakni bagaimana pemerintah bersama masyarakat bisa lakukan penanganan sampah yang dihasilkan masyarakat. Kemudian kedua yakni pengurangan, bagaimana semaksimal mengurangi sampah sebelum masuk ke TPA.

“Pengurungan ini punya nilai tinggi karena kebijakan strategi nasional, sampah nasional target pusat itu di 2025 itu pengurangan sampah 30 persen sebelum masuk TPA. Alhamdulillah Balikpapan di 2023 kemarin kita sudah 27 persen. Artinya kurang 3 persen, Insyaallah di 2025 kita bisa wujudkan 30 persen,” tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.