Top Header Ad

Instruksi Presiden Prabowo ke Kepala Daerah,  Fokus Perbaikan Sekolah, Tidak Perlu Pikirkan Makan Bergizi Gratis

Presiden Prabowo Subianto. (foto dok. tim media presiden)
Presiden Prabowo Subianto. (foto dok. tim media presiden)

BOGOR, Inibalikpapan.com – Presiden Prabowo Subianto meminta para kepala daerah untuk tidak perlu memikirkan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sebagai gantinya, ia menekankan agar mereka fokus memperbaiki sekolah-sekolah di wilayah masing-masing.

Instruksi Prabowo kepada Kepala Daerah

Pernyataan ini disampaikan Prabowo saat menghadiri silaturahmi Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Acara tersebut juga dihadiri oleh kepala daerah dari KIM.

“Lebih baik para gubernur mengalokasikan dana untuk memperbaiki sekolah-sekolah. Kita memiliki sekitar 330.000 sekolah yang membutuhkan perhatian,” ujar Prabowo, dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan.

Imbauan untuk Fokus pada Infrastruktur Pendidikan

Selain itu, Prabowo menginstruksikan partai-partai di KIM untuk mengutamakan perbaikan sekolah daripada mengadakan seminar-seminar yang dinilai kurang berdampak langsung.

“Rakyat membutuhkan bantuan nyata, seperti mitigasi, pupuk, bibit, dan perbaikan sekolah. Tidak perlu lagi seminar-seminar yang tidak mendesak,” tegasnya.

BACA JUGA :

Peran Pemerintah Daerah dalam Infrastruktur Gizi Nasional

Prabowo juga menegaskan bahwa kepala daerah tidak perlu terlibat langsung dalam program MBG. Namun, ia meminta pemerintah daerah untuk mempersiapkan infrastruktur yang mendukung Badan Gizi Nasional (BGN).

Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengonfirmasi arahan Prabowo tersebut. “Presiden menyarankan agar kepala daerah tidak terlibat langsung dalam program makan bergizi, tetapi fokus pada penyediaan infrastruktur untuk BGN,” ujar Dadan setelah acara silaturahmi KIM.

Dadan menjelaskan bahwa infrastruktur yang dimaksud meliputi pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan mendukung program BGN secara optimal.

Penghematan Anggaran untuk Badan Gizi Nasional

Terkait dengan anggaran BGN yang mengalami pemangkasan sekitar Rp200 miliar, Dadan mengungkapkan bahwa langkah tersebut dilakukan untuk efisiensi.

“Ada penghematan, khususnya dalam pembelian lahan, karena bisa menggunakan skema pinjam pakai,” jelas Dadan.

Dengan kebijakan ini, Prabowo berharap fokus pemerintah daerah dapat diarahkan pada perbaikan pendidikan dan infrastruktur gizi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat secara nyata.

Tinggalkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.