Investor Inggris Dukung Pengembangan Maratua-Derawan Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia

SAMARINDA, Inibalikpapan.com – Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, mengungkapkan kabar menggembirakan: investor asal Inggris siap berinvestasi untuk pengembangan Pulau Maratua dan Pulau Derawan di Kabupaten Berau. Langkah ini diyakini akan mendorong kawasan tersebut menjadi destinasi wisata berkelas internasional.
“Pulau Maratua, Derawan, dan Kakaban memiliki potensi luar biasa. Bukan hanya untuk pasar wisata nasional, tapi juga internasional. Karena itu, promosi pariwisata harus dilakukan secara progresif dan strategis,” ujar Gubernur Rudy, dikutip inibalikpapan
Senada dengan itu, Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, menegaskan bahwa Maratua dan Derawan sejatinya telah dikenal di kancah internasional.
“Lihat saja pengunjung resort di sana, sebagian besar adalah wisatawan mancanegara yang rutin datang setiap tahun,” ungkapnya.
Tantangan Aksesibilitas Jadi Fokus
Meski potensinya besar, Sri Wahyuni mengakui salah satu tantangan utama adalah mahalnya biaya transportasi menuju pulau-pulau tersebut. Hal ini disebabkan keterbatasan akses transportasi, mengingat Pulau Maratua termasuk dalam kategori pulau terluar Indonesia.
“Banyak yang bertanya, kenapa tidak dijadikan bandara internasional? Tapi sesuai regulasi, tidak semua bandara bisa jadi pintu masuk internasional karena faktor keamanan dan imigrasi. Namun kehadiran bandara di Maratua sudah menjadi bentuk komitmen pemerintah untuk membuka akses lebih luas,” jelas Sri.
Kerja Sama dengan Inggris Melalui YKAN
Menariknya, minat investor Inggris tidak datang begitu saja. Sri Wahyuni menjelaskan bahwa kerja sama ini bermula dari kunjungan Duta Besar Inggris ke Kaltim tahun lalu. Ketika ditanya kebutuhan Kaltim, pemerintah menyampaikan perlunya dukungan pengembangan blue action di kawasan Maratua.
“Melalui Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), akhirnya didapatkan donatur dari Inggris yang siap mendukung pengembangan wisata dan konservasi di Maratua dan sekitarnya,” katanya.
Sebagai tindak lanjut, UPTD di kawasan Derawan yang saat ini berada di bawah naungan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kaltim sedang diproses menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Langkah ini diambil agar pengelolaan wisata bisa dilakukan lebih profesional dan mandiri.
“BLUD akan menjadi operator utama, seperti model pengelolaan wisata berstandar internasional yang telah diterapkan di Papua. Ini penting, karena kawasan ini memiliki nilai konservasi tinggi, sehingga kenyamanan wisatawan tetap terjaga tanpa mengorbankan lingkungan,” jelas Sri.
Rencana FGD Libatkan Seluruh Stakeholder
Untuk memastikan keterlibatan semua pihak, dalam waktu dekat Pemprov Kaltim akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Berau. Diskusi ini akan melibatkan para pemangku kepentingan, termasuk pelaku pariwisata, tokoh masyarakat, dan lembaga konservasi.
“Tujuannya agar pengelolaan wisata di Maratua dan sekitarnya dilakukan secara terpadu, dengan standar layanan internasional di bawah koordinasi BLUD UPTD Derawan,” pungkas Sri Wahyuni. (adpimprovkaltim)
BACA JUGA