Investor Summit 2018 di Balikpapan Pertemukan Investor Dengan Perusahaan  

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kendati telah melampaui target, Investor Summit 2018 digelar di Kota Balikpapan dengan paparan publik perusahaan. Ada 4 Perusahaan Tercatat menggelar paparan publik dihadapan investor dan calon investor pada Investor Summit 2018 di Balikpapan, yakni PT Bumi Serpong Damai Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bukit Asam (Persero) Tbk dan PT Intraco Penta Tbk. Investor Summit 2018 di Hotel Jatra Balikpapan, Selasa (25/9/2018).
 
Sebelumnya Investor Summit 2018 telah digelar di enam kota dengan rincian total jumlah pengunjung yakni Medan (140 pengunjung), Jakarta (736 pengunjung), Bandung (111 pengunjung), dan Semarang (139 pengunjung). Dua kota lainnya adalah Denpasar (106 pengunjung), dan Surabaya (295 pengunjung).
 
“Tujuan dari penyelenggaraan Investor Summit 2018 adalah menempatkan BEI sebagai fasilitator untuk mempertemukan investor dengan Perusahaan Tercatat terpilih serta membuka akses dan hubungan yang lebih luas antara investor dengan Perusahaan Tercatat,” jelas Kepala Unit Pengembangan Produk Divisi Riset dan Pengembangan PT Bursa Efek Indonsia, Jimmi Charlo.
 
Tidak hanya tujuan lainnya adalah meningkatkan pemahaman investor terhadap kinerja Perusahaan Tercatat di BEI, dan menumbuhkan likuiditas pasar.
 
Sedangkan keuntungan bagi masyarakat yang mengikuti Investor Summit 2018 lanjut Jimmi, dapat secara langsung berdiskusi dengan manajemen terkait dan mengetahui kondisi perusahaan tercatat guna memutuskan dalam berinvestasi pada perusahaan dimaksud.
 
Ketika disinggung mengenai dampak tahun politik yang kini mulai berjalan, Jimmi menyebutkan tahun politik tidak akan berdampak negatif terhadap kondisi pasar. Hal ini disebabkan kondisi keamanan yang relatif stabil, serta kedewasaan  masyarakat dalam berpolitik semakin meningkat.
 
“Tahun politik bisa membuka peluang bagi investor dengan memanfaatkan pembelian saham emiten lebih murah. Biasanya, sehabis tahun politik, pergerakannya selalu naik,” tandas Jimmi Charlo.


 
Dia menambahkan saat ini pergerakan bursa cenderung lebih stabil karena pergerakan rupiah mulai stabil, kebijakan pemerintah yang baik, serta pergerakan investor lokal. “Saat ini bursa saham kita dikuasai investor lokal. Jumlah mereka sekitar 62 persen,” jelasnya.
 
Hal itu menunjukkan bahwa investor lokal semakin aware di pasar bursa, karena melihat return atau keuntungan yang diperoleh salah satu yang terbaik. Kondisi tersebut merupakan sinyal bahwa tingkat pemahaman masyarakat terhadap bursa saham semakin membaik.
 

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.