Israel dan Houthi Saling Tuding Usai Serangan Udara di Yaman
HODEIDAH, inibalikpapan.com – Pesawat-pesawat tempur Israel menyerang pelabuhan Hodeidah di Yaman, wilayah Houthi pada Sabtu (20/7), menyebabkan tiga orang tewas (data terbaru) dan lebih dari 80 orang terluka.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyatakan, “Darah warga Israel ada harganya,” menegaskan bahwa Israel akan melancarkan lebih banyak operasi melawan Houthi jika mereka terus menyerang.
Gallant menjelaskan bahwa serangan di Hodeidah juga merupakan peringatan bagi kelompok bersenjata lain yang didukung Iran di Timur Tengah yang telah mengklaim serangan terhadap Israel selama perang Gaza.
“Api yang saat ini berkobar di Hodeidah terlihat di seluruh Timur Tengah dan dampaknya jelas,” katanya melansir VOA Indonesia.
Gallant bersumpah Israel akan membalas setelah serangan drone oleh pemberontak yang menewaskan seorang warga sipil di Tel Aviv sehari sebelumnya.
Menurut Juru Bicara Militer Israel Daniel Hagari, jet F-15 melakukan serangan tersebut dan semuanya kembali dengan selamat ke pangkalan. Laksamana Muda Hagari menuduh Houthi menggunakan Hodeidah. Sebagai jalur utama untuk pengiriman senjata Iran. Termasuk drone dalam serangan di Tel Aviv.
Sementara itu, pejabat tinggi Houthi Mohammed Abdulsalam menyebut serangan Israel sebagai “agresi brutal terhadap Yaman.” Mereka menyatakan bahwa serangan tersebut menargetkan fasilitas penyimpanan bahan bakar dan pembangkit listrik di Hodeidah. Kementerian Kesehatan kelolaan Houthi melaporkan bahwa setidaknya 80 orang terluka dalam serangan itu, sebagian besar menderita luka bakar parah.
BACA JUGA