Israel Gempur Lebanon dan Gaza Dalam Semalam, 12 Tewas
TEL AVIV, inibalikpapan.com — Serangan militer Israel (IDF) di Lebanon dan Jalur Gaza terjadi di hari Sabtu, 16 November 2024,
Serangan tersebut tewaskan 12 orang, kata pejabat medis Palestina pada Minggu (17/11/2024).
Sedangkan di Lebanon, pesawat tempur IDF gempur pinggiran selatan Beirut setelah militer memperingatkan warga mengungsi dari sedikitnya tujuh gedung.
Kelompok militan Hizbullah memiliki kehadiran yang kuat di daerah itu, yang dikenal sebagai Dahiyeh.
Serangan terjadi saat pejabat Lebanon sedang mempertimbangkan proposal gencatan senjata dmana Amerika Serikat menjadi penengah.
Serangan Israel menewaskan enam orang di Nuseirat dan empat lainnya di Bureij, dua kamp pengungsi yang dibangun di Gaza tengah sejak perang tahun 1948 yang terjadi saat Israel didirikan.
Dua orang lainnya tewas dalam serangan di jalan raya utama utara-selatan Gaza, menurut Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di kota pusat Deir al-Balah, yang menerima semua 12 jenazah.
IDF memposting peringatan evakuasi di X sekitar satu jam sebelum serangan di Beirut selatan, yang terjadi Minggu pagi.
Media lokal melaporkan lonceng gereja berbunyi di dalam dan sekitar wilayah tersebut untuk memperingatkan penduduk. Tidak ada laporan langsung tentang korban jiwa.
Tembakan Suar Ke Kediaman Benjamin Netanyahu
Sementara itu, kepolisian Israel tangkap tiga tersangka setelah suar ditembakkan ke kediaman pribadi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di kota pesisir Caesarea.
Netanyahu dan keluarganya tidak berada di kediaman itu saat penembakan dua suar tersebut semalam serta tidak ada yang terluka, kata pihak berwenang.
Beberapa waktu lalu, sebuah drone menghantam kediaman itu bulan lalu, juga saat Netanyahu dan keluarganya sedang pergi.
Polisi tidak memberikan rincian tentang tersangka di balik suar itu, tetapi pejabat menunjuk pada kritikus politik domestik Netanyahu.
Presiden Israel yang sebagian besar bersifat seremonial, Isaac Herzog, mengutuk insiden tersebut dan memperingatkan terhadap “eskalasi kekerasan di ruang publik.”
Para kritikus menyalahkan Netanyahu atas kegagalan keamanan dan intelijen yang memungkinkan serangan itu terjadi.
Pasalnya tidak ada kesepakatan dengan Hamas untuk membebaskan sejumlah besar sandera yang masih ditahan di Gaza.
Warga Israel kembali berunjuk rasa di Tel Aviv pada Sabtu malam untuk menuntut kesepakatan gencatan senjata untuk memulangkan mereka.
BACA JUGA