Top Header Ad

Israel Keluarkan Undang-Undang Larang Masuknya Bantuan PBB

Israel Larang Bantuan PBB
UNRWA dilarang memasuki kawasan Israel melalui UU terbaru negara tersebut (X/@mpandey03)

YERUSALEM, inibalikpapan.com – Parlemen Israel sahkan undang-undang (UU) pada hari Senin, 28 Oktober 2024, larang badan bantuan PBB UNRWA (UN Relief and Works Agency for Palestine Refugees) beroperasi di dalam negeri.

UU ini membuat beberapa sekutu Barat Israel khawatir situasi kemanusiaan di Gaza makin memburuk.

Pejabat Israel katakan UU Ini adalah karena ada beberapa staf UNRWA itu anggota Hamas dan kelompok bersenjata sejenis.

“Pekerja UNRWA yang terlibat dalam kegiatan teroris terhadap Israel harus dimintai pertanggungjawaban,” kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Pimpinan UNRWA, Philippe Lazzarini, mengatakan UU itu itu menentang piagam PBB dan melanggar hukum internasional.

“Keputusan ini mendiskreditkan UNRWA dan mendelegitimasi perannya dalam menyediakan bantuan dan layanan pembangunan manusia bagi para Pengungsi #Palestina,” tulisnya di platform media sosial X.

Israel Kepung Ratusan Ribu Warga Sipil di Gaza

Keputusan Israel larang bantuan PBB UNRWA mengeluarkan UU tersebut melalui pemungutan suara dilakukan pada hari yang sama ketika tank-tank Israel masuk lebih dalam ke Gaza utara.

Kepungan tersebut menjebak 100.000 warga sipil, kata layanan darurat Palestina.

Militer Israel berkilah kepungan tersebut adalah operasi untuk melenyapkan militan Hamas yang berkumpul kembali.

Layanan Darurat Sipil Palestina mengatakan sekitar 100.000 orang terdampar di Jabalia, Beit Lahiya, dan Beit Hanoun tanpa pasokan medis atau makanan.

Selain itu, layanan tersebut mengatakan operasinya terhenti karena serangan Israel selama tiga minggu ke Gaza utara.

Militer Israel mengatakan tentara menangkap sekitar 100 tersangka militan dalam sebuah penggerebekan di sebuah rumah sakit di kamp Jabalia

Namun petugas medis membantah adanya kehadiran militan di rumah sakit tersebut.

Kementerian kesehatan Jalur Gaza mengatakan sedikitnya 19 orang tewas akibat serangan udara dan pemboman Israel pada hari Senin.

Perundingan Gencatan Senjata

Perundingan yang Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar untuk menengahi gencatan senjata sempat berlanjut pada Minggu, 27 Oktober 2024 setelah beberapa kali gagal.

Presiden Mesir mengusulkan gencatan senjata dua hari untuk menukar empat sandera Israel yang berada di tangan Hamas dengan tahanan Palestina.

Diikuti dengan perundingan dalam waktu 10 hari mengenai gencatan senjata permanen.

Netanyahu mengatakan para mediator akan melanjutkan perundingan dalam beberapa hari mendatang dalam upaya berkelanjutan untuk memajukan kesepakatan.

Surat Wasiat Warga Gaza

Tiga rumah sakit utama di Gaza Utara, yang pejabatnya menolak perintah Israel untuk evakuasi, hampir tidak beroperasi.

Setidaknya dua rumah sakit rusak dan kehabisan stok medis, makanan, dan bahan bakar, dan satu dokter, seorang perawat, dan dua pasien anak telah meninggal.

Penduduk Gaza Utara mengatakan Israel mengepung tempat penampungan para  keluarga yang mengungsi.

Militer Israel memerintahkan mereka keluar sebelum mengumpulkan pria-pria dan mendorong wanita dan anak-anak untuk pergi.

Hanya beberapa keluarga yang menuju ke Gaza selatan karena mayoritas lebih suka pindah sementara ke Kota Gaza. Pasalnya mereka khawatir tidak akan pernah bisa kembali ke rumah.

Beberapa mengatakan mereka telah menulis surat kematian mereka.

“Sementara dunia sibuk dengan Lebanon dan omong kosong tentang gencatan senjata (di Gaza), pendudukan Israel sedang memusnahkan Gaza utara dan menggusur penduduknya,” kata seorang penduduk Jabalia kepada Reuters melalui aplikasi obrolan.

Militer Israel klaim pasukannya beroperasi sesuai dengan hukum internasional. Pihaknya menuduh militan menyembunyikan pejuang dan senjata di rumah sakit dan sekolah.

Hamas bantah pernyataan tersebut.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.