Israel Selidiki Klaim Hamas Yang Tewaskan Satu Sandera

Sandera Israel Hamas
Konflik Israel tak kunjung henti dan bahkan makin menambah korban (ISS)

YERUSALEM, inibalikpapan.com – Militer Israel (IDF) tengah lakukan penyelidikan terkait klaim Hamas bahwa seorang sandera perempuan Israel meninggal.

Hamas tidak ungkap identitas perempuan itu dan dan tidak jelas bagaimana atau kapan dia ia dikabarkan meninggal dunia.

IDF katakan saat ini pihaknya tidak dapat memverifikasi atau membantah klaim tersebut. Tetapi perwakilannya sedang menghubungi keluarga perempuan itu.

“Malam ini organisasi teroris Hamas merilis dokumen berisi detail seorang perempuan yang diculik dan diduga terlihat meninggal,” kata pernyataan IDF. “Kami sedang memeriksa informasi tersebut dan pada tahap ini kami tidak dapat memverifikasi atau membantahnya.”

Hamas mengklaim bahwa komunikasi dengan para penculik perempuan itu baru-baru ini pulih setelah beberapa minggu, yang mengarah pada penemuan kematiannya.

Abu Ubeida, juru bicara sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, mengatakan sandera perempuan lain yang disandera bersama perempuan itu telah terluka dan nyawanya terancam.

Otoritas Israel meyakini masih ada sekitar 60 sandera Hamas yang masih hidup di Gaza meski puluhan lainnya diyakini telah tewas.

Serangan Tak Henti Di Beirut

Serangan udara besar-besaran Israel di pusat kota Beirut telah menewaskan sedikitnya 20 orang hingga Minggu (24/11/2024) pagi, begitu kata pejabat Lebanon.

Sedangkan media Israel sebut serangan itu sebagai serang seorang pejabat senior Hizbullah.

Serangan itu terdengar dan terasa di seluruh kota, dan menghancurkan sedikitnya satu bangunan tempat tinggal delapan lantai di distrik Basta yang padat penduduk.

Kantor Berita Nasional Lebanon mengatakan bahwa IDF gunakan bom penghancur bunker Senjata ini sebelumnya digunakan membunuh tokoh senior Hizbullah, termasuk mantan pemimpin Hassan Nasrallah.

Jumlah korban tewas meningkat dari 15 menjadi 20 pada hari Sabtu saat petugas darurat menggunakan alat berat untuk menyingkirkan puing-puing dan mengevakuasi jenazah.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan lebih dari 60 orang terluka, dan jumlah korban pasti meningkat karena tes DNA masih akan dilakukan pada bagian tubuh yang ada.

“Ledakan ini sangat mengerikan. Semua jendela dan kaca menutupi saya, istri dan anak-anak saya. Rumah saya sekarang menjadi medan perang,” kata Ali Nassar yang berusia 55 tahun, salah satu warga seperti dikutip dari BBC.

“Bahkan jika satu orang bersembunyi di sini. Haruskah Anda menghancurkan gedung-gedung tempat orang-orang tidur di dalamnya? Apakah perlu membunuh semua orang demi satu orang? Atau kami bukan manusia? Itulah yang saya tanyakan.”

Menurut penyiar publik Israel Kan, serangan itu merupakan upaya untuk membunuh Mohammed Haydar, seorang pejabat tinggi Hizbullah.

Anggota parlemen Hizbullah Amin Sherri mengatakan tidak ada pemimpin kelompok itu yang berada di gedung yang terkena serangan, dan nasib Haydar masih belum jelas.

IDF tidak berkomentar terkait serangan ini.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.