Top Header Ad

Jadwal Padat dan Macet, Tim Pelajar Indonesia Kelelahan


BALIKPAPAN,  Inibalikpapan.com — Meski didera kelelahan tim Pelajar Indonesia mampu membuktikan superioritas atas Tim Pelajar Korea Selatan yang berakhir 5-3 melalui adu pinalti untuk kemenangan Indonesia dalam laga perebutan juara ketiga turnamen Asian School Football Championship (ASFC)  U-18 atau Piala Pelajar Asia 2019, Sabtu sore (23/11/2019).
Dalam waktu normal2x40 menit  Indonesia vs Korsel berakhir imbang 1-1.

Pelatih Tim Pelajar Indonesia Bambang Warsito menyatakan meski lelah, timnya mampu mengatasi permainan Korea Selatan. 

“Saya bersyukur anak-anak bisa memenangkan pertandingan. Walaupun ini pertandingan berat karena para pemain sangat kelelahanan, ” katanya usai pertandingan Indonesia vs Korea Selatan, Sabtu sore (23/11).

Wajar kelelahan karena tim Indonesia harus menjalani hingga lima pertandingan marathon selama satu pekan. 
Dalam partai semifinal Jumat kemarin, Indonesia menghadapi Malaysia,  dengan penundaan 1 jam lebih karena terjebak macet. Sehingga jadwal kick off pukul 20.00 baru dimulai pukul 21.15 wita.dan laga berakhir pukul 23.30. wita 

Saat laga usai area keluar stadion mengalami kemacetan luar biasa sehingga pemain Indonesia baru tiba di  Hotel Blue Sky  sekitar pukul 03.00 Wita.  Sehingga waktu istirahat hanya 4-5 jam. 
Hal ini nilai Bambang Warsito sangat menguras tenaga pemain. 

“Kami sampai hotel sudah jam 3 pagi dan jam tidur 3.30 baru tidur. Jadi sangat kelelahan fisiknya,  pertandingan yang sangat menguras tenaga, ” ungkapnya. 

Selanjutnya pada Sabtu pagi,  Tim Indonesia  sudah harus ke Batakan  untuk mrlakoni laga menghadapi Korea Selatan, dan  para pemain tidak sempat sarapan.  hanya sarapan di jalan.  Karena takut terjebak macet. Ungkap Bambang para pemain hanya makan roti dan pisang di jalan sampai ke stadion. 

“Karena kami masih ada pertandingan. Istirahat memang sangat kurang,” tandasnya. 

Kelelahan tidak menyurut permainan tim Indonesia saat kontra Korsel.  Bambang,   hanya memberikan motivasi dan semangat kepada para pemain. Setelah sempat down akibat kalah adu pinalti lawan Malaysia 5-3. 

“Saya hanya memberi motivasi saja karena ini harga diri bangsa. Ini pertandingan terakhir dan kesempatan terakhir,  harus bisa memberikan yang terbaik, ” ujarnya.. 

Dia juga berharap, kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) agar tahun depan di turnamen yang sama persiapan harus lebih matang lagi. 
Tahun ini, waktu persapan sangat mepet. Para pemain khususnya yang dari luar daerah baru dikumpulkan satu bulan sebelum turnamen digelar. 

“Kami harusnya tiga bulan dikumpulkan,  karena kita ini hanya satu bulan persiapan. Harapanya tahun depan di Thailand sebagai tuan rumah,  lebih matang lagi persiapan, ” harapnya. 

Terhadap keberadaan tim Pelajar Indonesia U-18 ini kata Bambang  kemungkinan masih ada 7 pemain yang akan dipertahankan. Karena usianya rata-rata baru 17 tahun. Tinggal seleksi untuk pemain dari luar daerah. 

“Memang kelahiran 1992, jadi masih ada yang bisa kembali untuk tampil.  Rata-rata juga mereka berasal dari Sekolah Olahraga Rangunan, ” tukasnya. 

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.