Jalan Suprapto Masuk Prioritas Penanganan Banjir 2019

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan memastikan salah satu titik banjir di wilayah Balikpapan Barat khususnya daerah sekitar Hotel Blue Sky di Kelurahan Baru Ilir telah masuk dalam perencanaan yang akan ditangani pada 2019.

“Blue Sky tadi dilihat memang gak pasti mana yang mau ditangani, tapi 2019 di e-planning kami sudah kami masukkan terkait pengendalian banjir depan Blue Sky,” ujar Rita Kabid SDA & Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan.

Menurutnya, penyebab banjir di daerah tersebut akibat air yang terhambat dan tidak mengalir ke laut di Pandan Sari. Karenanya kemudian menjadi genangan yang menyebabkan banjir saat hujan.

“Serongnya sudah pernah dilakukan saat pelebaran Jalan Suprapto. Jadi ada gorong-gorong yang crossing dan terturun itu yang mengakibatkan tidak berfungsinya mengalir kan ke hilir,” ujarnya.

“Karena kalau kita lihat primary Pandansarinya masih sangat sedikit airnya jadi kan masih ada yg buntu. Kita mau melakukan pengerukan tidak bisa karena dia masih sangat kecil sekali jadi rencananya kita buka desainnya,”jelasnya.

Terkait anggaran yang dibutuhkan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah yakni Rp 3-4 miliar. Namun Rita memastikan merupakan kegiatan prioritas karena sudah masuk rencana.

“Anggaran sesuai kemampuan keuangan daerah kita usulkan tapi secara pelaksanaannya itu adalah prioritas untuk penanggulangan banjir termasuk sudah di e- planning PU, Rp 3 miliar sampai Rp 4 miliar,” ujarnya.

Dia menjelaskan banjir yang terjadi di sekitar Jalan Soeprapto karena rata-rata untuk buangan atau saluran airnya yang kurang karena seharusnya bisa dialirkan ke sungai maupun ke laut.

“Jalan Suprapto ini banjir karena buangan buangan akhirnya yang kurang jadi kita mikirin untuk buang buang. Itu sebenarnya satu jalur ke belakang buangnya sungai sekunder di belakang,” katanya.

Selain itu lanjutnya, butuh kepedulian masyarakat agar mau melakukan bersih-bersih lingkungan khususnya saluran. Misalnya membersihkan sendimen yang menjadi salah satu penyebab banjir.

“Slender itu harus dengan masyarakat kalau masyarakat juga peduli mudah-mudahan bisa karena kalau nunggu pemerintah saja lingkungan sulit. Misalnya gini sedimen tertumpuk karena tidak rutinitas membersihkan
kalau rutin membersihkan dilakukan,”imbuhnya.

Rita pun kini aktif melakukan sosialisasi gerakan bersih-bersih lingkungan. Rencananya, Minggu (29/7/2018) akan dilakukan launching untuk gerakan bersih-bersih saluran dengan mengajak seluruh stakeholder.

“Makanya sekarang saya lagi kampanye tentang gerakan bersih saluran saya lakukan besok (Kamis) saya sosialisasi di kecamatan selatan hari Minggu Kami launching untuk gerakan bersih saluran,” sebutnya.

“Kita kumpul di taman lalu lintas di Sepinggan jadi itu melibatkan masyarakat dan seluruh stakeholder yang ada mengundang mereka paling tidak kalau kita mengajak stakeholder pemerintah maupun masyarakat bisa merubah image.”tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.