Jelang Musim Mudik dan Libur Lebaran, Kemenparekraf Luncurkan E-Booklet
JAKARTA, Inibalikpapan.com – Menyambut musim mudik dan libur lebaran, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) meluncurkan E-Booklet “Mudik Jelajah Masjid #DiIndonesiaAja”
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu, mengatakan E-Booklet diluncurkan seiring dengan meningkatnya mobilitas wisatawan di masa libur lebaran yang diperkirakan akan mencapai 130 juta.
“Tapi dugaan angka ini akan meningkat, kenapa? Karena kita baru saja lepas dari (pandemi) COVID-19 dan saya yakin euforia ini akan semakin tinggi karena semua orang mau mudik,” kata Vinsensius.
Menurutnya, E-Booklet ini merupakan bagian dari program “Bangga Berwisata #DiIndonesiaAja” serta bertujuan memanfaatkan momentum musim mudik lebaran untuk memberikan informasi kepada pemudik tentang berbagai hal.
Di antaranya terkait apa saja destinasi wisata yang ada di jalur mudik, terutama masjid-masjid yang memiliki keunikan, menawarkan diversifikasi produk wisata, serta meningkatkan peringkat Indonesia di Global Muslim Travel Index, di mana saat ini Indonesia diketahui berada di peringkat kedua.
“Dengan E-Booklet ini kami yakin Indonesia bisa meraih peringkat pertama di Global Muslim Travel Index,” kata Vinsensius.
Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan peluncuran E-Booklet ini dinilai sangat tepat bagi para pemudik untuk memilih masjid yang ingin disinggahi dalam perjalanan mudik.
“Selama mudik orang itu perlu istirahat dan salat. Masjid-masjid ini bisa menjadi selling point yang akan mendorong pergerakan (ekonomi),” ujar Sandiaga.
Sementara itu, Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf/Baparekraf, Itok Parikesit, menambahkan e-booklet ini merangkum 27 masjid dengan potensi wisata yang telah diseleksi melalui proses self assessment.
Kedepannya, e-booklet ini akan dikembangkan lebih lanjut menjadi e-catalogue yang merangkum 230 masjid di Indonesia.
“Ke depan kita harapkan 230 masjid di 13 provinsi ini bisa dirangkum ke dalam e-catalogue dalam rangka menunjang pariwisata minat khusus. Di samping itu (e-catalogue) ini diharapkan dapat menunjukkan potensi-potensi wisata minat khusus lainnya,” ucap Itok.
BACA JUGA