Jelang Upacara HUT RI di IKN, Pertamina Lakukan Penguatan Kebutuhan Avtur di Balikpapan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Jelang Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus, Pertamina Patra Niaga Kalimantan melakukan penguatan ketersedian bahan bakar avtur. Saat ini komsumsi avtur perbulan mencapai 19 ribu KL.
”Bahkan untuk Kota Balikpapan SAMS Sepingan kenaikan sudah 16 persen dibandingkan tahun lalu,” ujarnya.
Selain itu kata Arya, Pertamina juga sudah menyiapkan fueld terminal aviasi VVIP di Bandara IKN.
“Harapaannya ketika itu sudah beroperasi kita bisa support avtur disana,” ungkap Area Manager Communications, Relations and, CSR Patra Niaga Kalimantan Arya Yusa Dwichandra dalam temu media, Selasa (17/7/2024) siang.
Beruntung untuk stok avtur, Patra Niaga menyatakan aman. Karena ketahanan stok Avtur mencapai 30 hari.
“Kita kuatkan di Sepinggan dan PT Pranoto. Cuma APT Pranoto ini seperti maskapai belum banyak tertarik. Masih banyak ke Sepinggan. Ini yang coba terus kordinasi dengan maskapa dan stakeholder,” ujarnya.
Menurut Arya kebutuhan di Bandara SAMS Sepinggan sejauh ini masih dapat ditangani. Namun untuk lonjakan kedepan masih perlu dilakukan antisipasi mengingat frekuensi penerbangaan ke Balikpapan terus meningkat.
Baca juga :
Idealnya Ada 30 SPBU di Balikpapan
Terhadap kebutuhan kota Balikpapan pihaknya melakukan penguatan di SPBU yang ada. Namun phaknya membutuhkan investor sebagai penyalur BBM di Balikpapan mengingat baru 14 SPBU yang ada.
“Kalau IKN sudah jadi tapi kota penyangga belum siap (SPBU), Ini kita khawatirkan. Jadi kita butuh dukungan dari kawan-kawan, stakeholder bisa menarik investor untuk menjadi lembaga penyalur di Balikpapan, Kaltm,” harapnya.
Untuk pembangunan 1 SPBU dibutuhkan biaya investasi minimal Rp5 miliar. Sedangkan untuk Pertashop antara Rp350 -700 juta.
Namun lagi-lagi untuk pengurusan izin tidak mudah. Bukan hanya izin dar pemda tapi pemerintah pusat atau kementerian terutama menyangkut amdal.
“Izin itu ada belasan izin. Kalau terkendala 1-2 itu gak bisa. Masalah kedua pembangunan SPBU masalah waktu. Izin bisa setahun dua than. Kalau baru diinisiasi sekarang mungkin 2026 baru jadi,” bebernya.
Idealnya sebagai kota penyangga IKN, Balikpapan butuh sekitar 30 SPBU. Arya membandingkan dengan kota Surabaya yang memiliki 100 SPBU dengan jumlah penduduk jutaan.
“Kalau disini 14 SPBU. Saya kira antrian akan terus ada. Kalau kita analogikan walaupun kota minyak tapi kerannya sedikit ya pasti orang akan antri,” tandasnya.
Kenaikan Konsumsi BBM 5-10 Persen
Untuk konsumsi BBM secara umum sudah terjadi kenaikan 5-10 persen pada Juli jika dibandingkan pada periode yang sama.
Jika IKN berjalan, maka kenaikan akan jauh dari angka 5-10- persen. Karena itu perlu dilakukan antisipasi dengan bertambah orang di Kaltim.
“Kalau orang nambah jumlah SBPU tidak nambah, ini akan terjadi antraian lebih panjang di Balikpapan atau Samarinda,” tuturnya.
Terkait upaya pemerintah melakukan pengetatan dan pembatasan BBM dan elpiji subsidi, Pertamina sudah melakukan pendataan 150 ribu kendaraan roda empat di Kaltim. Termasuk penggunaan KTP untuk elpiji 3 kg ditingkat pangkalan.
“Jika nanti diberlakukan pembatasan oleh pusat kita sudah siap. Begitupula elpiji, KTP sduah dterapkan pembelian di pangkalan. Data sudah mulai masuk kalau sudah adaturan kita sudah miliki base data tersebut,” ujarnya.
Untuk konsumsi BBM Pertalite, sampai Juli masih ada kuota sebanyak 40 persen. Sedangkan komsumsi Pertamax di Kota Balikpapan komsumsi 7000-8000 kiloliter perbulan.
“Kalau Kaltim itu sekitar 4000 KL per hari. Itu sudah sesuai kuato yang ditetapkan pemerintah,” tukasnya.
BACA JUGA