Jika Tak Penuhi Panggilan, Pemain Martapura FC Terancam Dipanggil Paksa
BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Polres Kota Balikpapan memastikan kasus pengeroyokan yang dilakukan pemain Martapura FC terhadap Tigor yang merupakan Panitia Pelaksana (Panpel) dan dua supporter Persiba Balikpapan telah memasuki tahap penyelidikan.
Kapolres Kota Balikpapan AKBP Wiwin Fitra mengatakan, kasus tersebut telah diproses Satrekrim. Tiga orang yang menjadi korban langsung melaporkan kasus penganiayaan tersebut. Sehingga kemudian dilakukan visum dan pemeriksaan terhadap korban.
“Kasusnya sudah diproses, sudah dilakukan pemeriksaan terhadap korban dan dilakukan visum,” ujarnnya.
Menurutnya, proses pemanggilan terhadap pemain Martapura FC yang diduga melakukan penganiyaan akan dilakukan, sesuai dengan prosedur maupun tahapan yang ada. Meskipun, para pelaku bertempat tinggal diluar Kota Balikpapan, proses tetap berjalan.
Bahkan kata dia, tidak menutup kemungkinan bakal dilakukan pemanggilan paksa jika terduga pelaku tidak mengindah proses hukum. Polres Kota Balikpapan kemungkinan akan menjemput paksa, tentunya berkordinasi dengan Polres setempat.
“Pemanggilan sesuai tahapan, kan ada aturannya jadi tidak masalah walau diluar kota. Proses tetap jalan,” ujarnya.
“Karena kalau tidak mengindahkan panggilan untuk pemeriksaan, bisa saja dilakukan pemanggilan paksa, sesuai aturan,”
Kasus penganiyaan tersebut, bermula saat laga Persiba Balikpapan menjamu Martapura FC di stadion Batakan, Kamis (03/10). Menjelang babak pertama berakhir, terjadi kericuhan antara pemain, hingga merembet terjadi penganiaayn terhadap Panpel Persiba.
Kasus rupanya tak berhenti disitu, ketika pertandingan usai Martapura FC kembali ke hotel tempat menginap, kemudian terjadi pengeroyokan terhadap dua supporter Persiba yang tergabung dalam Balistik yang diduga dilakukan empat pemain Martapura FC.
BACA JUGA