Joe Biden Persilakan Ukraina Pakai Rudal AS Serang Rusia
MANAUS, Brasil , inibalikpapan.com — Presiden AS Joe Biden izinkan Ukraina gunakan rudal pasokan AS yaity Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat, atau ATACM untuk serang ke Rusia lebih dalam.
Keputusan ini melonggarkan pembatasan pada senjata jarak jauh, bersamaan saat Rusia kerahkan ribuan tentara Korea Utara (Korut) untuk memperkuat armadanya
Langkah Biden juga menyusul kemenangan pemilihan presiden AS Donald Trump yang sempat katakan bahwa ia akan segera mengakhiri perang tersebut.
Reaksi pertama dari Ukraina masih datar terkait izin rudal jarak jauh pasuokan AS untuk menyerang Rusia lebih dalam.
Pejabat dan orang lain yang mengetahui masalah tersebut tidak berwenang untuk membahas keputusan AS secara terbuka dan berbicara dengan syarat anonim, seperti dikutip dari Associated Press.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan banyak pendukungnya dari Barat telah mendesak Biden selama berbulan-bulan agar mengizinkan Ukraina menyerang target militer yang lebih dalam di Rusia dengan rudal pasokan AS.
Ia katakan larangan AS telah membuat Ukraina mustahil untuk mencoba menghentikan serangan Rusia terhadap kota-kota dan jaringan listriknya.
Pernyataan Zelenskyy muncul tak lama setelah ia mengunggah pesan belasungkawa di Telegram. Ungahan ini menyusul serangan Rusia terhadap gedung sembilan lantai tewaskan sedikitnya delapan orang di kota utara Sumy, 40 kilometer dari perbatasan dengan Rusia.
Rusia juga meluncurkan serangan pesawat nirawak (drone) dan rudal besar-besaran menargetkan infrastruktur energi dan menewaskan warga sipil.
Serangan itu terjadi saat kekhawatiran meningkat tentang niat Moskow untuk menghancurkan kapasitas pembangkit listrik Ukraina sebelum musim dingin.
Beberapa pendukung berpendapat bahwa pembatasan dan kendala lain dari AS dapat merugikan Ukraina dalam perang.
Perdebatan tersebut telah menjadi sumber perselisihan di antara sekutu NATO Ukraina.
Biden tetap menentang, bertekad untuk mempertahankan garis keras terhadap eskalasi apa pun yang menurutnya dapat menyeret AS dan anggota NATO lainnya ke dalam konflik langsung dengan Rusia yang bersenjata nuklir.
Menanti Reaksi Presiden Rusia Vladimir Putin
Putin telah memperingatkan bahwa Moskow dapat menyediakan senjata jarak jauh kepada pihak lain untuk menyerang target Barat.
Hal ini akan ia lakukan jika sekutu NATO mengizinkan Ukraina menggunakan senjata mereka untuk menyerang wilayah Rusia.
Berita tentang keputusan Biden menyusul pertemuan selama dua hari terakhir dengan para pemimpin Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok.
Penambahan pasukan Korea Utara menjadi inti pembicaraan, yang berlangsung di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik di Peru.
Biden tidak menyebutkan keputusan tersebut selama pidatonya saat singgah di hutan Amazon di Brasil dalam perjalanannya menuju KTT G20.
Ketika ditanya tentang keputusan tersebut, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan kepada wartawan bahwa posisi PBB adalah menghindari memburuknya perang di Ukraina secara permanen.
“Kami menginginkan perdamaian, kami menginginkan perdamaian yang adil,” kata Guterres, Minggu, sebelum KTT di Rio de Janeiro. Ia tidak menjelaskan lebih lanjut.
Pasokan rudal ATACMS secara keseluruhan terbatas. Sehingga pejabat AS dulu mempertanyakan apakah mereka dapat memberi Ukraina cukup banyak untuk membuat perbedaan.
Beberapa pendukung Ukraina mengatakan beberapa serangan yang lebih dalam di Rusia akan memaksa militernya mengubah penempatan dan menghabiskan lebih banyak sumber dayanya.
Korea Utara telah kirim ribuan pasukan ke Rusia untuk membantu Moskow mencoba merebut kembali tanah di wilayah perbatasan Kursk yang direbut Ukraina tahun ini.
Pengerahan pasukan Korea Utara ke konflik ini terjadi saat Moskow melihat adanya perubahan momentum yang menguntungkan.
Trump telah memberi isyarat bahwa ia dapat mendorong Ukraina agar setuju menyerahkan sebagian tanah yang direbut Rusia untuk mengakhiri konflik.
Trump, yang akan menjabat pada bulan Januari, berbicara selama berbulan-bulan sebagai kandidat tentang keinginannya agar perang Rusia di Ukraina berakhir.
Tetapi ia lebih banyak menghindari pertanyaan tentang apakah ia ingin sekutu AS, Ukraina, menang.
Ia juga berulang kali mengecam pemerintahan Biden karena memberi Kyiv bantuan puluhan miliar dolar.
Kemenangannya membuat pendukung internasional Ukraina khawatir bahwa penyelesaian yang terburu-buru sebagian besar akan menguntungkan Putin.
AS adalah sekutu Ukraina yang paling berharga dalam perang tersebut, menyediakan lebih dari $56,2 miliar dalam bentuk bantuan keamanan sejak pasukan Rusia menginvasi pada Februari 2022.
Namun, karena khawatir dengan tanggapan Rusia, pemerintahan Biden berulang kali menunda penyediaan sejumlah senjata canggih tertentu yang Ukraina minta.
AS baru menyetujuinya di bawah tekanan dari Kyiv, para pendukungnya, dan setelah berkonsultasi dengan para sekutu.
Itu termasuk awalnya menolak permintaan Zelenskyy untuk tank canggih, sistem pertahanan udara Patriot, dan jet tempur F-16, di antara sistem lainnya.
Gedung Putih mengizinkan Ukraina menggunakan persenjataan AS untuk serangan terbatas di seberang perbatasan dengan Rusia pada bulan Mei.
BACA JUGA