Jokowi Bilang IKN Bukan Proyek Pribadi, Sebut Itu Keputusan Rakyat

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sambutan sekaligus meresmikan pembukaan Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) ke-10 Tahun 2024, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Rabu (18/09/2024). (Foto: Humas Setkab/Oji)

NUSANTARA, inibalikpapan.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pemindahan ibu kota ke Nusantara, Kalimantan Timur, bukan proyek pribadi dirinya. Ia meminta masyarakat tidak keliru memandang Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai proyek Jokowi semata.

Jokowi menjelaskan bahwa keputusan pemindahan ibu kota merupakan hasil keputusan bersama antara pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Keputusan ini, katanya, bukan hanya kehendak seorang presiden, melainkan keputusan rakyat yang diwakili oleh DPR.

“Saya menyampaikan lisan di dalam rapat paripurna tanggal 16 Agustus, kemudian dengan pengajuan undang-undang mengenai Ibu Kota Nusantara, dan itu setuju 93 persen dari fraksi yang ada di DPR,” kata Jokowi saat memberikan sambutan di Rakornas Baznas di Istana Negara, IKN, Kalimantan Timur, Rabu (25/9/2024), melansir Suara, jaringan inibalikpapan.com.

Jokowi kembali menegaskan bahwa pembangunan dan pemindahan ibu kota bukan proyek pribadi presiden, tetapi keputusan rakyat.

“Jadi ini bukan keputusan presiden saja, tetapi juga keputusan seluruh rakyat Indonesia oleh anggota DPR yang ada di Jakarta,” ujar Jokowi.

Pernyataan tersebut ia lontarkan untuk menghilangkan anggapan bahwa IKN merupakan proyek pribadinya.

“Supaya jangan ada kesalahan persepsi bahwa ini adalah proyek Presiden Jokowi, bukan. Ini sudah melalui berbagai tahapan yang baik dalam berbangsa dan bernegara,” tegasnya.

Sudah Ada Sejak Era Bung Karno

Jokowi juga menyinggung bahwa wacana pemindahan ibu kota di luar Jakarta sudah ada sejak era Presiden pertama RI, Sukarno, hingga masa Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.

“Bung Karno tahun 60-an sudah menggagas pemindahan ibu kota, Pak Harto juga menggagasnya. Saya hanya mengeksekusi,” kata Jokowi.

Ia menekankan bahwa gagasan pemindahan ibu kota bukan hal baru, melainkan telah lama rencananya.

“Setelah pelantikan pada 2014, saya memerintahkan kepada Kepala Bappenas untuk memeriksa kembali gagasan-gagasan tentang ibu kota baru sejak era Bung Karno, termasuk alasan mengapa Bung Karno sempat memilih Palangkaraya. Itu semua cek kembali,” tutup Jokowi.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.