Kabar Baik Bagi ‘Pemalas’; Tak Perlu Bereskan Kasur Setelah Bangun Tidur!
Inibalikpapan.com – Ternyata bereskan kasur segera setelah bangun tidur dapat menimbulkan beberapa konsekuensi tidak sehat.
Memang ada beberapa orang yang senang melihat tempat tidur rapi setelah bangun, karena bisa meningkatkan mood.
Namun menurut sebuah video oleh Dr. Myro Figura, MD, seorang ahli anestesi di Instagram, ternyata ada efek samping dalam membereskan tempat tidur segera setelah kita bangun.
Pada dasarnya, Dr. Figura menjelaskan bahwa orang berkeringat saat tidur. Jadi saat mereka merapikan tempat tidur, keringat yang keluar dari tubuh terperangkap di sana.
Kondisi ini menciptakan lingkungan yang baik bagi tungau debu untuk berkembang biak. Tungau debu adalah serangga kecil yang memakan sel kulit mati manusia.
Menurut Dr. Figura, rata-rata kasur memiliki lebih dari 10 juta tungau debu.
Dan jika Anda memiliki bantal yang berusia dua tahun atau lebih, 10 persen dari beratnya sebenarnya berasal dari tungau debu dan kotorannya.
Karena itu, Dr. Figura mengatakan bahwa Anda adalah menunggu setidaknya satu hingga dua jam setelah bangun tidur untuk merapikan tempat tidur.
Hal ini memberi waktu bagi kelembapan di seprai, sarung bantal, selimut, dan kasur Anda untuk mengering.
Dengan demikian tungau debu tidak dapat berkembang biak melalui kelembapan kasur.
Pendapat Ahli Kesehatan Lainnya
Dr. Raj Dasgupta, MD, kepala penasihat medis untuk Sleepopolis, sepakat dengan Dr. Figura.
“Tungau debu berkembang biak di lingkungan yang hangat dan lembap. Seperti kasur yang baru dirapikan,” katanya. “Dengan membiarkan tempat tidur tidak dirapikan, udara dapat bersirkulasi melalui seprai. Hal ini dapat mengurangi kelembapan, sehingga tungau lebih sulit bertahan hidup.”
“Tungau debu sendiri tidak berbahaya,” jelas Dr. Dasgupta, “tetapi produk limbah dan bagian tubuh yang mati dapat memicu reaksi alergi. Yang menyebabkan masalah pernapasan dan iritasi kulit.” (Wah, aduh!)
Padahal, banyak orang langsung bereskan kasur setelah bangun tidur selama puluhan tahun dan memang hal ini wajar.
“[Tungau debu] hanya menimbulkan masalah kesehatan bagi orang yang sensitif terhadap alergen tungau debu. Seperti mereka yang menderita asma atau alergi,” kata Dr. Dasgupta.
Orang-orang tersebut mungkin mengalami reaksi alergi ringan hingga berat.
Pada tingkat ringan, Anda akan mengalami bersin, hidung tersumbat, pilek, mata gatal, dan batuk. Namun, yang paling parah, orang dapat mengalami serangan asma, sesak dada, dan kesulitan bernapas.
Baik atau buruk, tungau debu terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Jadi tanda keberadaan tungau debu dapat terdeteksi melalui reaksi manusia, seperti bersin, mata gatal, dan asma memburuk.
Cara Mengurangi Tungau Debu di Rumah
Jadi intinya adalah membasmi tungau debu, bukan sekadar tidak merapikan kasur. Caranya dengan mengurangi kelembapan di rumah. Pertama, adalah membersihkan debu dari furnitur dan lantai secara teratur. Kedua, menutupi kasur dan bantal dengan pelapis alergen.
Dan ingat,boneka karakter bisa jadi sarang kelembaban meski Anda bisa dapat mencuci sprei dan boneka tersebut dengan air panas setiap minggu. Jangan lupa sedot debu secara teratur dan gunakan air humidifier.
BACA JUGA