Top Header Ad

Kabut Asap dan Cerita Derita Penumpang

BALIKPAPAN, INIBalikpapan.com — Kabut asap bukan hanya melanda daerah Sumatera seperti Riau tapi juga Kalimantan khususnya Kaltim dan Balikpapan. Kota Balikpapan meski terjadi tren peningkatan kebakaran lahan dan hutan namun belum signifikan menimbulkan gangguan bagi masyarakat .

Namun imbasnya justru terjadi pada jalur penerbangan. Karena hilir mudik orang dan barang di Kaltim masih didominasi jalur penerbangan.

Adi Sumarno salah satu warga Bulungan yang bekerja sebagai petani merasakan dampaknya. Dia harus tertahan di bandara Sepinggan Balikpapan yang seharusnya Senin siang pukul 11.20 wita sudah harus terbang menuju rumahnya di Tanjung Selor, Kaltara. Tapi cuaca tidak mendukung karena bandara ditutup akibat kabut asap.

Adi menceritakan perjalanan Surabaya menengok anak namun tertahan di Balikpapan. Akhirnya perjalanan harus diperpanjang lagi karena memutuskan melalui perjalanan darat selama 15 jam menuju ibu kota Kaltara.

“Saya tertahan disini sejak jam 09.00 tiketnya kan jam setengah 12 ke Bulungan karena cuaca buruk ngak tahu sampaikan kapan ya kita putuskan refund karena ada jalan darat. Mau ke Tanjung Selor  dari Surabaya,” tuturnya jelang Senin sore.

Adi, warga yang sehari-harinya bertani ini harus menahan rindu bagi keluarga untuk berkumpul lebih cepat karena masih butuh belasan jam tiba di Tanjung Selor ibukota Kaltara. Untuk menanti penerbangan berikutnya memang belum bisa dipastikan apalagi maskapai menyampaikan situasi ini masih menunggu redanya kabut asap.

” Belum pasti kapan redanya tadi dikasih tau begitu makanya pilih jalur darat. Saya bekerja petani kan rumah di Tanjung Selor. saya sendiri tapi kebetulan ketemu teman-teman satu nasib,” ucapnya tanpa bisa menutupi wajah lelahnya.

 Cerita Adi yang ditemui saat menunggu pengembalian 90 persen uang tiket dari Lion ini, juga dialami penumpang lainya yang terdampak akibat kabut asap.

“Tadi saya dari Jakarta karena di Samarinda masih ditutup akhirnya turun di Balikpapan,” tutur Rio Sukoco.

Penumpang lainya asal Medan, Janapoleon mengaku perjalan ke Jakarta tidak terganggu karena di Balikpapan cuaca masih bagus untuk penerbangan. Hanya saja di Tana Grogot, Kabupaten Paser masih diselimuti kabut asap terutama malam dan pagi.

“Saya habis main dari rumah anak saya di Grogot. Di Grogot memang kabut asap tapi perjalanan kemari tidak terganggu,” ucap pria tua yang juga tidak mengalami kesulitan mencari tiket ini.

Dari data Angkasa Pura I Sepinggan Balikpapan, Senin sore (16/9)  pukul 16.00 wita,  diketahui masih ada 31 penerbangan yang dibatalkan, dialihkan di wilayah Kaltim, Kaltara, Kalsel, Kalteng akibat kabut asap seperti Bandara APT Pranoto Samarinda, Berau, Tarakan, Bulungan, termasuk Banjarmasim dan Palangkaraya.

Menurut Communication and Legal AP I Sepinggan Andanina Megasari kondisi masih seperti dua tiga hari lalu. “Untuk Sementara belum ada perubahan seperti tiga hari kemarin ada yang cancel, delay, dialihkan  seperti belum ada yang perubahan. Divert rata-rata landing disini dari Samarinda. Ada juga dari Samarinda Berangkat ke Jakarta akhirnya berangkat disini,”kata Ega sapaan akrabnya.

Jumlah total penumpang yang terdampak akibat kabut asap sejak Jumat lalu (13/9). Hingga Senin ini sekitar 1500 orang.

“Kami bekerjasama dengan maskapai memberikan tempat istirahat bagi mereka apabila memutuskan menunggu. Tapi rata-rata balik dan refund,” tuturnya.

Di Bandara Sepinggan suasana lebih ramai, karena  ada antrian calon penumpang mengambil uang tiket yang dikembalikan maskapai karena pembatalan penerbangan. Belum diketahui sampai kapan situasi ini, yang jelas jika masih menempuh jalur darat seperti dilakukan Adi bersama rekan penumpang yang senasib.

“Saya refund katanya 90 persen dari harga tiket. Dari Surabaya ke Balungan Rp2 juta tapi di refund dari Balikpapan- Bulungan. Biasanya tiket Rp1,4 juta. Saya sama penumpang tujuan sama naik darat 3,5 juta berenam,” tutur Adi yang memilih untuk duduk di lantai sambil menunggu pengembalian uang tiket.

Sejauh ini jumlah penerbangan yang didelay sudah ada 20 penerbangan, dan 30 penerbangan di batalkan sejak Kamis lalu (12/9) hingga Senin pagi. “Kebanyakan ke utara Berau dan Tarakan,” tukas Ega.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.