Top Header Ad

Kalimantan Timur Gelar Program Penjaringan Atlet Muda Disabilitas

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Kalimantan Timur resmi menjadi tuan rumah program penjaringan atlet muda disabilitas, sebuah inisiatif untuk menemukan dan membina bakat-bakat potensial yang dapat berkiprah di kancah internasional.

Kepala Dispora Kaltim, Agus Hari Kesuma, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan program talent scouting yang bertujuan untuk mencari dan membina atlet berbakat dari tingkat kecamatan hingga provinsi.

“Tentu kita harus ada talent scouting. Misalnya, dari tingkat kecamatan, lalu dibina oleh kabupaten, kemudian naik ke provinsi. Kami sudah menyiapkan tempat untuk program ini, termasuk penyekolahan bagi anak-anak berbakat,” ujar Agus, Rabu (19/3/2025).

Agus juga mengungkapkan bahwa pihaknya siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk komunitas dan organisasi terkait, dalam membangun sistem pelatihan yang lebih terstruktur. Salah satu rencana yang tengah diwacanakan adalah pembentukan training camp khusus bagi para pelatih dan atlet disabilitas.

“Kita bisa bekerja sama dengan teman-teman di KONI terkait berbagai aspek, termasuk pelatihan. Jika ada gagasan untuk membangun training camp khusus bagi pelatih dan atlet disabilitas, tentu itu ide yang sangat bagus,” tambahnya.

Menurut Agus, pemerintah provinsi Kaltim sepenuhnya mendukung inisiatif ini karena para atlet disabilitas memiliki potensi besar untuk mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional. Oleh karena itu, fasilitas pelatihan yang memadai menjadi prioritas.

Mengenai lokasi venue untuk pusat pelatihan atlet disabilitas, Agus menyebutkan bahwa hal tersebut masih dalam tahap perencanaan dan pembahasan lebih lanjut dengan para pemangku kepentingan.

“Kita akan berkoordinasi dengan ahlinya, seperti Andar Sunarianto, untuk menentukan venue mana yang menjadi prioritas. Yang jelas, kita ingin memastikan bahwa fasilitas yang disediakan sesuai dengan kebutuhan atlet disabilitas,” jelasnya.

Selain pembinaan atlet, Agus juga menyinggung tentang sistem pendidikan bagi mereka. Menurutnya, pengembangan atlet harus dilakukan secara paralel dengan pendidikan formal.

“Kita memiliki Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) di bawah Dispora, sedangkan untuk pendidikan formal berada di bawah Dinas Pendidikan. Oleh karena itu, koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Sosial, sangat diperlukan. Data dari Dinas Sosial juga bisa dimanfaatkan untuk mencari bakat dari kalangan disabilitas,” tuturnya.

Beberapa cabang olahraga yang menjadi perhatian dalam program ini antara lain bulu tangkis, boccia, dan sejumlah cabang olahraga lainnya.

Agus menegaskan bahwa meskipun program ini masih dalam tahap perencanaan, pihaknya berkomitmen untuk merealisasikan inisiatif ini agar atlet disabilitas Kaltim bisa berkembang dan berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.

“Kita ingin memastikan bahwa ini bukan sekadar wacana, tetapi bisa benar-benar diwujudkan. Nanti kita akan bicarakan lebih lanjut dengan pimpinan agar program ini bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya.

Ketua NPC (National Paralympic Committee) Kalimantan Timur, Suharyanto, mengungkapkan bahwa program ini bertujuan untuk mencari atlet muda penyandang disabilitas dari berbagai kategori, termasuk hambatan fisik, hambatan penglihatan, dan hambatan intelektual. 

“Kami berharap kegiatan ini dapat membuka kesempatan bagi para atlet muda penyandang disabilitas untuk berkembang dan meraih prestasi di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Suharyanto.

Peserta dan Klasifikasi

Program ini diikuti oleh 135 peserta dari berbagai kabupaten/kota di Kalimantan Timur, yang diperoleh melalui seleksi dari masing-masing FTC (Fasilitas Tenaga Coaching) daerah. Para peserta yang mengikuti program ini merupakan penyandang disabilitas berusia minimal 11 tahun. Adapun klasifikasi peserta adalah sebagai berikut Tuna daksa: 77 orang (52%), Tuna netra: 18 orang (13%) dan Tuna grahita: 40 orang (30%)

Pelaksanaan dan Lokasi

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 18 hingga 20 Mei 2025, berlokasi di Tennis Stadium Kalimantan Timur, Lampung.

Dalam penyelenggaraan kegiatan ini, NPC Indonesia menurunkan 10 tenaga ahli, terdiri dari pelatih, klasifikator olahraga, serta teknisi pengukuran antropometri. Selain itu, terdapat 15 tenaga pendukung dari daerah yang turut membantu kelancaran acara.

Selama kegiatan berlangsung, para peserta akan mengikuti serangkaian tes dan aktivitas olahraga yang bertujuan untuk mengevaluasi potensi serta perkembangan kemampuan mereka. “Kami ingin memastikan bahwa atlet-atlet muda ini mendapatkan pembinaan yang tepat agar mereka bisa berkembang secara maksimal,” kata Suharyanto.

Program ini didanai oleh NPC Indonesia, dengan dukungan dana pendampingan dari NPC Kalimantan Timur melalui anggaran tahun 2025. Selain itu, pemerintah Kalimantan Timur turut berkontribusi melalui Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Timur.

Dengan adanya program ini, diharapkan muncul generasi atlet disabilitas baru yang mampu mengharumkan nama Kalimantan Timur dan Indonesia di berbagai ajang olahraga internasional.

Tinggalkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.