Kaltim Butuh Tempat Pencucian Sarang Burung Walet untuk Ekspor
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kaltim membutuhkan tempat pencucian sarang burung walet. Hal itu disampaikan Kepala Balai Karantina Pertanian Kota Balikpapan Abdul Rahman saat mengunjungi Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara (PPU).
Jika memiliki tempat pencucian sarang burung walet maka bisa langsung di ekpor ke sejumlah negara. Data IQ Fast Karantina Balikpapan, sebanyak 127 sarang burung wallet yang dilakukan pemrosesan ke Suarbaya dan Semarang sebelum di ekspor.
Menurut dia, sarang burung walet merupakan salah satu sektor usaha yang masih tetap bergeliat ditengah pandemi covid-19. “Dalam masa pandemi ini saja, lalu lintas sarang burung walet masih terus bergeliat ,”ujarnya.
Selain itu lanjutnya, ada komoditas lain yang juga sangat berpotensi untuk dikembangkan dan ekspor yakni poran maupun tumpang sari. Bahkan porang sangat diminati di sejumlah negara seperti China, Vietnam dan Jepang
“Lahan di Kaltim yang sangat luas medukung untuk dikembangkan porang, selain itu tanaman ini juga bisa tumpang sari dengan tanaman lain seperti sawit dan karet,” ujarnya
“Porang sudah banyak diminati di berbai negara seperti Cina, Vietnam, dan Jepang, ini lah kesempatan kita untuk bangkit mengembangkan porang di tanah Kaltim agar menjadi salah komoditas ekspor unggulan,”
Sementara itu, Wakil Bupati Paser Kaharuddin menyatakan, akan menindaklanjuti apa yang disampaikan Balai Pertanian soal komoditas yang berpotensi ekspor. “Kami berterimakash atas informasi dari Bapak Rahman terkait akselerasi ekspor,” ujarnya
“Dan tentunya akan kami tindak lanjuti ke dinas terkait agar segera bergerak melakukan kegiatan terkait potensi ekspor ini, sehungga tidak hanya menjadi informasi saja
Senada Sekretaris Kabupaten PPU Ahmad menuturkan, akan mendorong Dinas Pertanian untuk mengembangkan komoditas yang memiliki potensi untuk di eskpor. Pihaknya pun akan mensosialisasikan ke para petani.
“Kami akan mendorong dinas pertanian untuk mengembangkan porang di PPU terkait akselerasi eskpor ini,” kata Ahmad.
Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten PPU Sunardi menyatakan, siap menjadi ujung tombak untuk mensosialisakan. Sehingga akan semakin banyak hasil pertanian dari Kaltim yang di ekspor.
“Kami siap mendukung dan bekerja sama terkait akselerasi ekspor ini, ada 63 penyuluh pertanian yang siap menjadi ujung tombak untuk membantu mensosialisasikan dan membantu kegiatan ini,” ujarnya.
BACA JUGA