Kaltim Ethnic and World Music Festival, Hadirkan Kekayaan Musik Tradisional

BALIKPAPANInibalikpapan.com – Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim Ririn Sari Dewi mengatakan, kegitan Kaltim Ethnic & World Music Festival merupakan upaya mengenalkan kekayaan alam dan budaya yang luar biasa, memilik potensi besar dalam pengembangan sektor pariwisata.

“Salah satu aset berharga yang kita miliki adalah kekayaan musik tradisional,” ujar Ririn, Jumat (4/10/2024).

Musik bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan cerminan identitas dan nilai-nilai luhur masyarakat Kalimantan Timur.

“Melalui festival ini, kita ingin memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para seniman dan musisi yang telah menjaga dan melestarikan musik tradisional Kalimantan Timur,” akunya.

Musik tradisional bukan hanya sekadar warisan budaya. Tetapi juga memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi sebuah industri kreatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para pelaku seni.

“Saya berharap festival ini dapat menjadi wadah bagi para musisi untuk saling bertukar pikiran, berkolaborasi, dan mengembangkan kreativitasnya,” imbuhnya.

Selain itu, festival ini juga diharapkan dapat menjadi ajang promosi pariwisata Kalimantan Timur ke tingkat nasional maupun internasional.

“Mari kita bersama-sama mendukung dan mengembangkan musik tradisional Kalimantan Timur agar semakin dikenal dan dihargai oleh masyarakat luas,” ajaknya.

Pelaksanaan ini diikuti oleh musisi Lokal, Nasional dan Internasional

1. The Institute of Uzbek National Musical Art dari Uzbekizstan

2. Nadi Singapura dari Singapore

3. Sako Serikat dari Lampung

4. Deka dari Bandung, Jawa Barat

5. Arca Tatasawara dari Malang, Jawa Timur

6. One Do Art dari Polman, Sulawesi Barat

7. Boyonesia dari Kabupaten Kutai Kartanegara

8. Nawasena dari Kota Samarinda

9. Musik Tradisi Sapeq Lemanai dari Kabupaten Kutai Timur

10.Olah Gubang dari Kabupaten Kutai Kartanegara

11.Tingkilan Trio Ndut dari Kabupaten Kutai Kartanegara