Kaltim Jadi Tempat Persembunyian Teroris dari Kejaran Polisi
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kaltim menjadi tempat persembunyian terorisi dari kejaran Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Hal itu disampaikan Kapolda Kaltim Irjen Pol Herry Rudolf Nahak.
“Namun yang perlu dipahami bahwa dia hanya sembunyi disni. Jadi Kaltim yang aman damai dipakai untuk ngumpet, untuk sembunyi dari kejaran polisi,” ujarnya.
Belum lama ini terduga teroris yang terlibat dalam pengeboman Gereja Katedral Makassar diamankan Tim Densus 88 Mabes Polri dan telah dibawa ke Jakarta. Penangkapan bahkan dilakukan secara diam-diam.
“Memang penangkapan dilakukan secara silent. Saya juga minta tim dari Densus 88 yang menangkap untuk melakukannya silent karena Balikpapan, Kaltim ini tenang dari isu-isu terorisme,” ujarnya.
Karena dia tak ingin penangkapan itu membuat masyarakat khawatir. “Saya gak mau penangkapan yang lalu akan membuat masyarakat menjadi khawatir sehingga penangkapannya dilakukan secara silent,”
Menurutnya, selama ini polisi aktif melakukan monitoring dan pengawasan. Sehingga ketika ada teroris yang masuk ke Kaltim langsung terdeteksi. Karena Kaltim jauh dari isu-isu terorisme.
“Polisi dari dulu sudah mengatensi, kita terus melakukan monitoring walau pun ini tidak dilaporekan tapi monitoring selalu dilakukan makanya begitu mereka masuk sini langsung terdeteksi,” ujarnya
Kata dia, biasanya kebiasaaan teroris berbeda dengan masyarakat umum. “Tapi biasanya kelompok ini melakukan kegiatan-kegiatan ini dengan cara-cara bertbeda dengan kegiatan masyarakat pada umumnya” ujarnya.
Kendai begitu, dia juga mengimbau masyarakat agar melaporkan ke polisi jika ada tetangga baru yang berbeda kebiasaannya. Tidak bergaul, ekslusif dan sangat tertutup. Sehingga dilakukan pemantauan.
“Makanya kita minta masyarakat yang mendapati ada tetangganya yang ekslusif tidak bergaul dengan tetangga sangat tertutup.,” ujarnya
“Misalnya begitu kemudian mencurigakan aktifitasnya itu laporkan saja kepada polisi supaya polisi melakukan pemantauan memastikan mereka berbahaya atau tidak.”
BACA JUGA