Kaltim Masuki Puncak Musim Kemarau, Intensitas Hujan di November
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Kepala Station Meteorologi SAMS Sepinggan BMKG Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto mengatakan, kondisi Kaltim saat ini masuk pada puncak musim kemarau di Agustus hingga September.
“Sekarang juga dipengaruhi elnino artinya musim kemarau akan mundur yg mana November baru ada hujan,” ujar Kukuh Ribudiyanto kepada media, Kamis (7/9/2023).
Kata Kukuh, untuk Kaltim masih ada hujan yang pluktuasi bahkan sebulan lebih di Kutai Barat belum hujan, yang diwaspadai kondisi hujan dibawa normal masih terjadi November.
“Terkait Karhutla antisipasi tidak membakar lahan tanpa pengawasan karena sifatnya lebih kering 3 tahun terakhir ini,” imbuhnya.
Titik api fluktuasi ada di Kutim, PPU, Paser, dan Kukar yang sering terjadi , dengan titik panas dan api, total 10 hari terakhir sekitar 70 titik.
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengatakan, apel kesiapsiagaan bencana kebakaran hutan dan lahan, dilaksanakan sesuai instruksi Presiden diantaranya melakukan upaya penanggulangan upaya kebakaran hutan dan lahan di seluruh wilayah Indonesia dan upaya pencegahan dan kesiapsiagaan pemadaman dan penanganan pasca kebakaran hutan dan lahan
“Termasuk memperhatikan juga arahan dari BMKG mengenai dampak elnino yang melanda wilayah Indonesia yang berdampak pada curah hujan yang kurang serta suhu meningkat, serta menindaklanjuti keputusan Gubernur Kaltim tentang penetapan status siaga bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap,” ujar Rahmad Mas’ud.
Berdasarkan data kebakaran hutan dan lahan di Kot Balikpapan dalam kurun waktu Juni sampai Agustus 2023 telah terdata 28 kali kejadian.
“Sehingga diperlukan komitmen bersama dan peran semua pihak untuk berkolaborasi sesuai kapasitasnya,” akunya
BACA JUGA