Kaltim : Pertumbuhan Ekonomi Capai 6,2 Persen, Kualitas SDM Tiga Besar Nasional

Jalan Nanga Era batas Kaltim / PUPR
Jalan Nanga Era batas Kaltim / PUPR

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Ekonomi Kalimantan Kaltim menunjukkan tanda-tanda positif pada tahun 2024, setelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim, Yuslianto, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Kaltim berhasil mencapai angka 6,2 persen, sebuah pencapaian yang patut dipertahankan.

“Khususnya di sektor ekonomi, kita bersyukur bahwa pertumbuhan ekonomi kita sudah mencapai hampir 6,2 persen, ini perlu kita pertahankan,” ujar Yuslianto di Balikpapan, Jumat, 20 Desember 2024.

Pembangunan Kaltim Terus Meningkat

Pencapaian ini berdampak pada pembangunan Kaltim yang terus mengalami kemajuan. Indikator pembangunan menunjukkan adanya peningkatan signifikan.

“Kita patut bersyukur bahwa di tahun 2024 ini berbagai indikator pembangunan menunjukkan peningkatan,” tambahnya.

Kualitas SDM Kaltim Nomor Tiga Nasional

Selain itu, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kaltim juga menunjukkan kemajuan pesat. Provinsi ini kini menduduki peringkat ketiga nasional dalam hal kualitas SDM, setelah Jakarta dan Yogyakarta.

“Termasuk juga berkaitan dengan kualitas SDM kita, bahkan nomor tiga secara nasional di bawah Jakarta dan Yogyakarta,” ujarnya

Tantangan Ekonomi Kaltim ke Depan

Namun, tantangan ekonomi Kaltim di masa depan tidaklah ringan. Yuslianto menyoroti isu geopolitik dan geoekonomi yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi daerah ini.

Salah satu tantangan terbesar adalah transisi energi global, di mana dunia semakin beralih dari energi fosil ke energi terbarukan.

“Tetapi juga disisi lain terutama tantangan ekonomi, bahwa ada tantangan geopilitik dan geoekonomi yang sangat mempengaruhi kaltim,” ujarnya.

Cadangan Batu Bara Kaltim Menipis

Selain itu, Kaltim yang selama ini bergantung pada cadangan batu bara sebagai tulang punggung ekonomi, diperkirakan akan menghadapi masalah besar dalam lima tahun ke depan.

“Kita memperkirakan bahwa tambang batu bara akan berakhir dalam lima tahun ke depan,” tambah Yuslianto, yang menegaskan pentingnya mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk menghadapi perubahan ini.

Dengan adanya tantangan tersebut, Kaltim perlu terus berinovasi untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa depan.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.