Kapnas SKK Migas Tampilkan Produk Unggulan UMKM, Serabut Kelapa Ekspor ke China

Pimpinan SKK Migas dan KKKS memperlihatkan produk unggulan dari mitra binaan PHKT di both PHKT, hotel Novotel, Balikpapan, Senin (4/7/2023)

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Dalam Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) yang diselenggarakan SKK Migas, juga menampilkan produk atau kerajinan tangan dari UMKM mitra binaan KKKS. Hasil karya mereka dipamerkan di area lobi hotel Novotel untuk meramikan kegiatan Kapasitas Nasional  SKK Migas yang berlangsung dua hari 4-5 Juli 2023.

Masing-masing KKKS menampilkan produk unggulan. Seperti PHKT bersama mitra binaan memanfaat serabut kelapa untuk berbagai macam produk dengan nama Coco Roll. Bahkan produk ini sudah ada di ekspor ke China.

Dari serabut kepala dijadikan aneka macam produk yang memiliki nilai tambah. Coco Roll ini untuk menahan abrasi bagi daerah daerah rawan longsor. Kemudian ditanami dengan cover crop jadi semakin kuat terasnya.

Kemudian ada coco vit sebagai  media untuk antisipasi areal yang selama berkurang vegetasi mangrove.

Dari serabut kepala ada juga dibuat swing rock ( tali dari serabut kelapa) untuk para kru migas yang akan pindah dari landing kapal.  Selain itu,  juga dapat dijadikan  media tanam organik dari serabut kelapa.

“Ada beberapa varian komoditi pohon kepala bisa dimanfaatkan yang selama ini pesisir  banyak waste limbar kelapa, lidi kepala yang selama ini tidak dimanfaatkan. Tapi dengan dukungan pemerintah dan perusahaan ini terserap,” kata Head Commrel & CID PKHT Wilayah Selatan Darma Saputra saat even Kapnas didampingi  Rusni Febrianto Pengurus Koperasi Kriya Inovasi Mandara, Senin (4/7/2023).

Dengan pemanfaat sisa serabut kepala ini, menjadi pendapatan tambahan bagi ibu rumah tangga yang profesi suaminya sebagai nelayan. Produk serabut kelapa ini pun sudah diserap perusahaan yang ada di IKN.

“Sambil menunggu suami melaut mereka di rumh ada kegiatan ekonomi rumah tangga. Dan ini kesempatan pasar terbuka luas. Sejak penetapan IKN ada perusahaan yang sudah menyerap untuk media tanam. Karena mereka sudah kembangkan tanaman industri,” jelasnya.

Lokasi pengembangan usaha UMKM ini ada di kelurahan Saloluang, Kecamatan Penajam, Kabupaten PPU. Produk ini mulai digeluti sejak 7 tahun lalu namun mulai dikembangkan 3 tahun terakhir

“Kami kembangkan coco pi dan coco fiber. Tujuh tahun lalu hanya dua produk saja tapi 3tahun terakhir produk ini kita kembangkan lagi menjadi coco mesh, coir roll dan matras tiker, foto, coco musa, kerajinan handbag. Itu inovasi kami,” timpal Rusni.

Produk ini ditawarkan kepada perusahaan yang ada termasuk HTI, PHKT. Selain itu coco Fyber  (serat sabuk kelapa) sudah ekspor ke China dalam bentul bal.

“Dalam bentuk bal-bal coco fiber, dibal saja itu belum  finishing disana finishingnya. Kalau di luar negeri itu saya lihat sudah untuk jok model mewah sambi jok pesawwat,” ujarnya.

Selain itu dari serabut kelapa juga dikembangkan menjadi pupuk organik serabut kelapa. Komposisi pupuk organik selain coco pit, ditambah sekam bakar, tepung ikan, pupuk kandang. “Ini sudah masuk tes lab tiga di ITK, BPPT Samarainda dan IPB Bogor. Tes lab sudah ada ini,” ungkapnya.

Selain dari PKHT juga ditampilkan produk unggulan dari UMKM/mitra binaan Mubadala Energy, Pertamina Donggi Matindok, dan Eni.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.