Karaoke di Balikpapan Bakal Gelar Simulasi Adaptasi Kebiasaan Baru
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Setelah bioskop menggelar simulasi adaptasi kebiasaan baru, giliran tempat hiburan karaoke yang akan menggelar simulasi. Hal tersebut disampaikan Kepala Satpol PP Kota Balikpapan Zulkifli.
“Sudah ada surat pengajuan dari karaoke, suratnya sudah ada masuk, bahkan dia sudah rinci juga SOP nya sudah ada dia,” ujarnya.
Rencananya dalam waktu dekat, simulasi tempat hiburan karaoke akan menggelar simulasi. Karena sudah sekitar 6 bulan tutup dan tak beraktifitas akibat pandemi covid-19. “Karena ini juga yang ditunggu, karaoke kasihan juga,” ujarnya.
Dia mengakui, tempat hiburan, termasuk karakoke menjadi salah satu yang palingh bersiko terjadi penularan covid-19. Sehingga harus memperhatikan protokol kesehatan jika diberikan kelonggaran beroperasi kembali.
Karenanya , pihaknya juga akan sering melakukan sidak untuk memastikan protokol kesehatan benar-benar diterapkan. “Tetap di masker, jaga jarak, pengawasannya memang kita harus sidak-sidak, jika nanti sudah buka ,” ujarnya.
Masing-masing tempat karaoke juga harus ada tim yang khusus mengawasi penerapan protokl kesehatan. “Ketika kita kita masuk periksa suhu tubuh itu kan sudah tim, tapi nanti akan dievaluasi,” ujarnya.
Sementara tempat hiburan lainnya, seperti pub atau bar masih belum diperbolehkan. Menunggu kasus covid-19 di Kota Balikpapan benar-benar turun dratis. “THM pub belum, belum kita buka, tapi kalau turun, mungkin,” ujarnya.
Sedangkan bioskop kata dia, sebenarnya sejak akhir Juli lalu akan buka secara serentak secara nasional. Namun karena jumlah kasus covid-19 terus meningkat, sehingga ditunda. Menunggu hingga situasi kembali membaik.
“Bioskop ini sebenarnya mereka sudah mau buka di tanggal 29 Juli yang lalu secara nasional serentak. Tetapi karena secara nasional juga ada peningkatan kasus positif ini kan, tapi mereka membatalkan diri , sebenarnya sud ah mau buka,” ujarnya.
Menurutnya, potensi pajak hiburan di Kota Balikpapan sngat mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD). “Bioskop salah satu yang bagus, karena animo masyarakat untuk menonton bagus, jadi potensi pajaknya bagus,” ujarnya.
Sementara sertifikasi untuk dunia usaha yang menerapkan protokol kesehatan belum diberikan. Karena saat ini masih gencar melakukan sosialisasi dan penegakkan disiplin bagi yang melanggbar protokol kesehatan.
“Kita berikan sertfikasi itu kalau yang sudah sempurna, sudah aman . Kita masih konsen sosialisasi dan penegakkan hukumnya penerapan Perwali,” ujarnya.
Sejauh ini lanjutnya, Tim Gugus Tugas di tempat dunia usaha atau perusahaan sudah berjalan baik. “Sudah mengukur suhu tubuh, sudah menyiapkan tempat cuci tangan dan hand sanitizer. Sudah jalan baik,” ujarnya.
Hanya saja yang menjadi persoalan terkait jaga jarak. Karena masih banyak warga yang justru mengabaikannya. Probelm nya membiasakan diri masyarakat perlu waktu. Memang di jaga jarak yang banyak terabaikan,” ujarnya
BACA JUGA