Kasus Corona, Belum Pengaruh Signifikan Ekspor Impor di Kaltim
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Kasus Virus Corona yang kini telah ditetapkan keadaan darurat kesehatan oleh WHO di China, dipastikan akan berpengaruh pada industri angkutan perkapal barang dan jasa melalui laut.
Apalgi Negara china merupakan tujuan ekspor dan impor yang cukup berpengaruhi pada pergerakan pertumbuhan ekonomi nasional.
Ketua Indonesian National Shipowner Association (INSA) Balikpapan Rahmad Mas’ud mengakui hal itu namun tidak hanya Indonesia tapi juga negara lain karena sudah menyebar di puluhan negara.
“Kalau pengaruh seperti dikatakan KKP pasti akan berpengaruh. Karena kita banyak inpor ekspor dari daratan Cina bukan hanya Indonesia tapi negara lain karena barang buatan Cina ini kan menyebar ke seluruh dunia termasuk Balikpapan apalagi jadi pelabuhan internasional,” ujarnya usai copy morning “Sinergisitas Pelayanan Kapal dan Barang di Lingkungan Pelabuhan Balikpapan dalam mendukung Balikpapan sebagai kota Penyangga ibukota di kantor INSA Balikpapan kawasan ruko Bandar, Selasa (4/2/2020).
Ditanya berapa persen pengaruhnya, menurutnya pihaknya belum memiliki data. Yang jelas ada akan berpengaruh kecuali wabah sudah negatif.
“Karena semua negara akan menutup krn ini persoalan serius yang sudah disampaikan WHO ini dampak luar biasa,” tuturnya.
Menurutnya persoalan Corona bagi dunia usaha tidak harus disikapi sebagai persoalan tapi tantangan agar lebih mampu berkompetisi dengan mempersiapkan diri.
“Kita harus persiapan diri selama ini kita impor dari produk cina mudah-mudahan dengan ni bisa jadi mandiri kita seperti buah-buahan dari Cina kemarin. Mudah-mudahan kita bisa garap dengan petani-petani kita . itu tantanganya,” ujarnya.
Pada kesempatan sama, Direktur Utama PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT) M Basir mengatakan ancaman virus corona belum berdampak pada kegiatan bongkar barang di kawasan Pelabuhan Peti Kemas Kariangau.“Saat ini masih berjalan seperti biasa, kalau berbicara dampak virus corona, kita belum bisa lihat karena saat ini belum terasa,” katanya.
Menurutnya arus lalu lintas barang, memang pelabuhan menjadi salah satu paling utama dibandingkan pelabuhan, sehingga diperlukan peningkatan kewaspadaan terhadap arus lalu lintas pelayaran khusus bagi kapal yang berasal dari Tiongkok.
Lanjutnya Pelabuhan Peti Kemas Kariangau merupakan satu-satunya pelabuhan bertaraf internasional yang menjadi pintu gerbang utama bagi kegiatan bongkar muat barang yang berasal dari luar negeri, khusus dari negara Tiongkok.
Dampak virus corona yang telah menjadi kekhawatiran secara global, juga tidak mempengaruhi kegiatan ekspor yang dilakukan melalui Pelabuhan Peti Kemas Kariangau. Meski beberapa negara mengeluarkan kebijakan untuk membatasi pelayaran ke Tiongkok, KKT Balikpapan tetap menjadwalkan untuk membuka kembali pelayanan direct call dari Pelabuhan Peti Kemas Kariangau Balikpapan langsung ke Tiongkok pada awal tahun 2020.
BACA JUGA