Kasus Gizi Buruk di Balikpapan Kian Memprihatinkan
BALIKPAPAN- Penderita gizi buruk di Kota Balikpapan kibni mulai memprihatinkan. Karena kini terus meningkat setiap tahun. Data Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Penderita gizi buruk sepanjang tahun 2016 sebanyak 19 kasus.
“ Ya kalau 2015 ada 15 kasus dan pada tahun 2014 sebanyak 10 kasus,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Balerina.
“Paling mendominasi itu wilayah Balikpapan Selatan,mayoritas diderita oleh anak-anak,”
Menurutnya, tingginya jumlah gizi buruk tersbut, karena disebabkan pola asuh yang kurang baik dan anak sering sakit Termasuk kurangnya pengetahuan dari orang tua.
“Mungkin ibunya terlalu sibuk. Dia tidak memahami sehingga anaknya tidak diberikan makanan bergizi. Dia pikir nasi kecap cukup tapi itukan nggak cukup,” ujarnya.
“Kalau sering sakit, misalnya batuk pilek sampai panas tinggi, secara otomatis berat tubuh anak akan menyusut. Nah, itu sebabnya gizi buruk serta ada juga disebabkan faktor keturunan (gen),”
Dia menambahkan, balita atau anak penderita gizi buruk akan mendapatkan pemantauan dan pemeriksaan secara rutin selama tiga bulan. Keluarga penderita akan mendapatkan formula gizi.
“Ini tidak boleh putus. Dibantu pemerintah ada pemberian makanan tambahan. Gizi buruk ini harus dipantau terus karena tidak terjadi tiba-tiba dan pemulihan juga lama,”ujarnya.
Diketahui Anggaran untuk gizi buruk tahun ini sebesar Rp 1,290 miliar atau turun dari tahun sebelumnya, akibat APBD Balikpapan mengalami defisit.
“Ada penurunan dana ini dari tahun kemarin, tapi saya agak lupa besarannya berapa,” ujarnya.
BACA JUGA