Kasus Perkosaan Keluarga Pasien oleh Dokter PPDS Merupakan Kejahatan Kemanusiaan

JAKARTA, Inibalikpapan.com – Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) MPR, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, mengecam pemerkosaan yang dilakukan Dokter Priguna Anugerah terhadap keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Dalam pernyataannya, Neng Eem menegaskan bahwa tindakan pelaku merupakan kejahatan kemanusiaan berat yang tak bisa ditoleransi, apalagi terjadi di lingkungan rumah sakit yang seharusnya menjadi tempat aman bagi pasien.
Priguna Anugerah menrupakan Dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) anestesi yang tengah bertugas di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung
“Ini adalah kejahatan kemanusiaan yang tidak bisa ditoleransi di lingkungan pelayanan kesehatan. Harus diusut tuntas, adil, dan transparan,” tegas Neng Eem, dilansir dari laman MPR.
Desak Evaluasi dan Sanksi Tegas untuk Pelaku
Politisi PKB tersebut mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan dan etika di institusi pendidikan kedokteran, khususnya di lingkungan RSHS Bandung.
Anggota Komisi IX DPR RI itu juga meminta agar pelaku dijatuhi sanksi tegas sesuai pelanggaran berat terhadap kode etik profesi kedokteran.
BACA JUGA :
“Kasus ini mencoreng nama baik institusi pendidikan kedokteran dan layanan kesehatan nasional. Tersangka harus dikenakan sanksi tegas,” ujarnya.
Korban Harus Dilindungi, Keadilan Harus Ditegakkan
Tak hanya fokus pada proses hukum, Neng Eem juga menekankan pentingnya pendampingan psikologis dan hukum bagi korban serta keluarganya. Ia mendesak Kemenkes untuk mengambil peran aktif dalam penegakan keadilan dan pemulihan korban.
“Kemenkes harus menanggapi kasus ini secara serius dan segera melakukan langkah-langkah pendampingan intensif bagi korban dan keluarganya,” tuturnya.
Seruan Nasional untuk Lingkungan Kesehatan yang Aman
Kasus ini memunculkan kekhawatiran luas masyarakat terhadap keamanan dan etika profesional di lingkungan pendidikan serta layanan kesehatan. Neng Eem berharap agar kejadian ini menjadi alarm nasional untuk membenahi sistem pendidikan kedokteran dan memperketat pengawasan terhadap pelanggaran etik.
BACA JUGA